Tren Positif Bisnis Kedai Kopi

0

KEDAI-kedai kopi bermunculan. Pendiri kedai biji kopi Borneo Dwi Putera mengakui tren positif pertumbuhan kedai kopi di Banjarmasin dan Banjarbaru menunjukkan prospek dan beluang bisnis kopi yang menjanjikan.

VARIASI rasa dan interior kedai bisa menjadi kunci dalam menarik pelanggan datang,” kata Dwi kepada jejakrekam.com, Senin (17/2/2020).

Dia menilai nongkrong di kedai kopi menjadi semacam budaya dan tren baru di Banua. Jenis kopi seperti Robusta dan Arabica menjadi primadona di kalangan penikmat kopi di Kalsel.

Dwi mengatakan, selain kopi jenis Robusta dan Arabica, kopi lokal menjadi alternatif bagi penikmat kopi di Kalsel. Sajian biji kopi lokal tak kalah nikmatnya dibandingkan jenis kopi popular lainnya.

“Kopi lokal mulai dilirik kawan-kawan. Itu menunjukkan kopi lokal tak kalah potensial ketimbang kopi jenis lainnya,” timpal Dwi.

Dia menyebut kopi lokal jenis Liberika menjadi prospek baru bagi para petani di Banua, karena kopi Liberika bisa ditanam di area tanah rawa-rawa.

Dwi menyarankan petani untuk mempertimbangkan mulai menanam kopi Liberika karena peluang dan harga jual yang tinggi.
“Kopi pertama kali ditemukan hingga sekarang meningkat terus permintaan dan konsumsinya,” ujar dia.

Dwi menuturkan berdasarkan data asosiasi eksportir kopi Indonesia menunjukkan tren ekspor kopi tanah air tahun lalu mengalami penurunan.

Hal ini disebabkan produksi kopi tanah air serapan dalam negeri yang terus meningkat. “Kita harus membangun industri kopi dari hulunya untuk menyuplai persediaan untuk memenuhi tuntutan ekspor yang tidak kita penuhi, kalau industri hilirnya sudah bagus,” pungkas Dwi.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.