Kembangkan UMKM, Perekonomian Kalsel 2020 Diprediksi Meningkat

0

KEPALA Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Amanlison Sembiring optimis perekonomian Kalsel tahun 2020 bisa meningkat, salah satunya memajukan perekonomian daerah dengan mengembangkan klaster dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

HAL tersebut diungkapkannya disela acara bulanan Bincang Bersama Media di Ruang Perpustakaan Lantai 4 KPw Bank Indonesia Kalsel. Pada kesempatan itu dirinya juga memaparkan beberapa data inflasi di Kalsel.

“Setiap klaster telah melampaui target, seperti bawang merah 27,93 persen, padi unggul, ikan air tawar 11,10 persen, udang basah 31 persen, adapun target yang ditetapkan setiap klaster yaitu 10 persen,” ungkapnya.

BACA: Picu Inflasi, Komoditas Beras Lokal Jadi Perhatian Bank Indonesia

Di sepanjang Januari 2020, inflasi Kalsel sebesar 0,31 persen (mtm) dan 3,07 persen (yoy). Penyebab utamanya bersumber dari inflasi kelompok bahan makanan yang memliki andil terjadinya inflasi wilayah di Kalsel.

“Inflasi tertinggi di 2019 terjadi pada Januari, 0,81 persen (mtm), April 0,93 persen dan Mei 0,90 persen (mtm), hal ini terjadi pada momen nataru dan puasa serta lebaran,” terangnya.

Pada kesempatan itu dirinya yang juga didampingi oleh Deputi Direktur KPw BI Kalsel, Dadi Esa Cipta dan Kepala Divisi Sistem Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah (PUR), R Bambang Setyo, mengucapkan terimakasih kepada rekan rekan media yang selama ini telah berkerjasama bersinergi untuk membangun dan meningkatkan perekonomian Banua.

“Semoga BI dan para media bisa terus menjalin silaturahmi, agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat dari BI,” tambahnya.

BACA JUGA:  Jaga Inflasi Tetap Terkendali, BI Terapkan 4 Langkah

Adapun komoditas penahan inflasi terbesar dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu (yoy), menurutnya adalah, angkutan udara, bensin, biaya pulsa ponsel, daging ayam ras, dan obat dengan resep.

“Sesuai dengan roadmap pengendalian inflasi nasional membuat desain program yang akan dilakukan di 2020 dalam kerangka 4K. Yaitu, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif,” imbuhnya.

Karena itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi baru, BI Kalsel di 2020 mengharapkan perbaikan sektor pertambangan dan kinerja industri sawit, sebab perbaikan kedua sektor usaha tersebut berpeluang mendongkrak pertumbuhan perekonomian di Kalsel.

“Selain kedua sektor itu, hilirisasi agroindustri, pengolahan ikan dan pariwisata alam yang dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi digital serta  syariah, juga berpeluang mempercepat akselerasi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.