Banjir, HSU Akan Tetapkan Darurat Banjir

0

SEDIKITNYA ada empat desa di Hulu Sungai Utara (HSU) terisolir akibat banjir.

HAL tersebut diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten HSU Sugeng Riyadi saat menerima kunjungan Wakil Bupati HSU H Husairi Abdi, Kapolres HSU AKBP Ahmad Arif Sopiyan, Dandim 1001/Amuntai Letkol Inf Ali As, Wakil Ketua DPRD HSU Faturahim, beserta anggota DPRD HSU, di posko banjir di Siring Itik, Kecamatan Amuntai Tengah, Senin (10/2/2020).

Sugeng mengatakan, dalam sepuluh tahun terakhir, banjir tahun 2020 ini yang paling besar. “Hampir 60 persen wilayah Kabupaten HSU teredam banjir. Puluhan ribu rumah teredam banjir,” ujarnya.

Menurutnya, banjir yang merendam wilayah Kabupaten HSU merupakan kiriman dari kabupaten tetangga, yakni Balangan dan Tabalong, ditambah tingginya curah hujan.

Empat desa yang terisolir, yakni Desa Murung Panggang dan Danau Terati di Kecamatan Banjang, serta Desa Pimping dan Pandawan di Kecamatan Amuntai Utara.

“Ke empat desa tersebut, saat ini tidak bisa dilalui dengan mobil dan kendaraan roda dua. Hanya bisa menggunakan perahu karet dan jukung,” terangnya.

BACA : Seperti Mangkok, Banjir Kiriman Mulai Menyerbu Kota Amuntai

Air juga menggenangi halaman Kantor Bupati HSU, Kodim 1001/Amuntai, Polres HSU, dan beberapa kantor SKPD di lingkungan Pemkab HSU.

Pihaknya akan menaikan status dari siaga darurat menjadi darurat banjir. “Malam nanti kita rapat untuk menaikan status,” tutupnya.

Sementara itu, dalam kunjungan DPRD Kabupaten HSU yang dipimpin Wakil Ketua Faturahim menyerahkan bantuan sebesar Rp 30 juta ke posko siaga banjir untuk disalurkan kepada korban banjir. “Uang Rp 30 juta ini dari urunan anggota DPRD HSU,” ujarnya.

Ia mendesak pihak pemerintah daerah untuk menaikan status siaga banjir menjadi darurat banjir.(jejakrekam)

Penulis Muhammad
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.