Cari Solusi Permasalahan, Menkop dan UKM Datangi Sentra Bahan Baku Rotan di Banjarmasin

0

MENTERI Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melakukan kunjungan kerja dengan meninjau PT Sarikaya Sega Utama sebagai produsen dan eksportir rotan dan wood carpet.

TETEN mendengarkan masukan hingga keluhan terkait bahan baku rotan, pihaknya ingin melihat secara langsung permasalahan rotan, mulai dari hulu. Karena menurut Teten, saat ia mendatangi sentra furnitur di Jawa Tengah beberapa hari lalu, ditemukan adanya pasukan bahan baku yang tidak stabil.

“Saya kemari ingin lihat problem rotan dihulunya, seperti apa. Karena kemarin keliling di sentra furnitur di Jateng. Memang ada problem supply yang tidak stabil, kurang di hulunya,” tegasnya, Jumat (7/2/2020), di Banjarmasin.

BACA: Produk UMKM Bisa Dongkrak Perekonomian Daerah Maupun Nasional

Ia mengaku, terbatasnya pasokan ke wilayah Jawa, disebabkan para petani hingga pengolah rotan di hulu, masih beranggapan bahwa skala ekonomi permintaan masih dirasa kurang. Jika dibandingkan tahun 2000an, kata Teten, masih jauh dibawahnya

“Jika permintaan akan bahan baku rotan kecil, maka sentra produksi ada masalah. Permintaan kecil dalam negeri. Disini tidak masuk dalam skala ekonomi, baik petani, pemungut sampai pengolah. Tidak sepeti tahun 2000-an,” katanya.

Pihaknya kini masih berupaya mencari solusi agar permasalahan pasokan hingga produksi furnitur tidak terhambat. Padahal menurutnya, pada rapat kabinet terbatas September tahun lalu, Presiden menyarankan dibentuknya Badan Penyangga Rotan, agar rotan yang dihasilkan wilayah Kalimantan dan Sulawesi, bisa masuk skala ekonomi dan terjamin penyerapannya.

“Ini yang lagi kita pikirkan. September tahun lalu, sudah dibahas masalah ini. Presiden sarankan badan penyangga rotan yang ditunjuk PPI, sehingga bergairah lagi berproduksi, lalu diserap oleh badan penyangga rotan, baru masuk ke pasar,” tambahnya.

BACA JUGA: Stand Bank Kalsel Di Kunjungi Menteri Koperasi Dan UMKM

Teten menjelaskan, ada pihak yang menolak ekspor rotan dilakukan terhadap bahan mentah ataupun setengah jadi. Namun ada pula yang mendorong ekspor tetap dilakukan.

Pihaknya tengah berkordinasi dengan pemerintah daerah pemasok bahan baku rotan, seperti Kalsel, Kalteng, dan Sulawesi agar problem supplay rotan untuk industri furnitur di Jawa, Cirebon dan Jateng bisa teratasi.

“Saya lagi koordinasi pemda pemasok bahan baku rotan, seperti Kalsel, Kalteng, Sulawesi. Supaya problem supplay rotan untuk Industri furnitur di Jawa, Cirebon dan Jateng, bisa terjawab,” kilah Teten.

Pemerintah, tambah Teten, mendorong ekspor furnitur naik 2 kali lipat pada 2024 atau 5 MiliarUS Dolar, dimana saat ini nilainya baru 2,5 miliar US Dolar. Menurutnya, salah satu yang terbesar dalam ekspor furnitur adalah yang berbahan baku rotan.

“Intinya kita akan mendorong ekspor furnitur sampai 2024 dua kali lipat. Saat ini sekitar 2,5 milar us dolar, yaitu 5 miliar us dolar. Salah satu yg besar berbahan baku rotan,” terangnya.

Selain mengunjungi PT Sarikaya Sega Utama, Menkop dan UKM Teten Masduki juga mendatangi CV Duta Barito yang juga merupakan sentra bahan baku rotan di Banjarmasin, Kalsel.

Turut mendampingi Kakanwil Ditjen Bea Cukai Kalsel Hari Budi Wicaksono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gustafa Yandi, Kepala Bidang Penindakan dan Penyelidikan Kanwil Ditjen Bea Cukai Kalsel Rahmadi Efendi.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.