TERDATA sementara ada 9 desa terendam banjir, akibat luapan air sungai di empat kecamatan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan ini, membuat rumah warga diserbu air.
DESA-desa yang terendam dan dalam pengawasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, di antaranya Desa Lingsir, Kecamatan Paringin Selatan, Desa Sungai Katapi, Desa Sumber Rejeki, Desa Hauwai, Desa Dahai, Desa Lalayau, Desa Mihu, Desa Bata dan Desa Baruh Panyambaran serta Desa Haur Batu.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Balangan, Muhammad Syuhada menjelaskan air yang merendam akibat tingginya curah hujan dan meluapnya air sungai, terjadi di Desa Sungai Katapi, dan Haur Batu, Kelurahan Paringin Kota.
“Beberapa rumah warga terendam banjir di Keamatan Paringin. Air jugaa menggenangi jalan dan pemukiman warga di Desa Lalayau ,Desa Mihu dan Desa Bata, Kecamatan Juai. Termasuk, Desa Baruh Panyambaran,” tutur Syuhada kepada awak media di Paringin, Kamis (6/2/2020).
Ia menyebut luapan air sungai yang
cukup parah menggenangi Desa Hauwai, Kecamatan Halong, merendam ruas jalan
setinggi 75 centimeter hingga 1 meter.
Menurut dia, akibat diterjang air desa, satu buah jembatan gantung di Desa Hauwai, terakses ke kebun, miring dipicu naiknya ketinggian air di sisi jembatan. “Akibat terhalang banjir, akses jalan tak bisa dilewati sepeda motor atau mobil,” ucap Syuhada.
Ia memperkirakan karena curah hujan
masih tinggi serta air Sungai Balangan meluap, debit air akan terus mengalami
kenaikan. Ini ditambah kiriman air dari daerah Pegunungan Meratus.
Syuhada mengklaim meski terjadi luapan air merendam desa dan jalan, namun tidak membahayakan warga. Apalagi, ada beberapa kawasan, kondisi genangan airnya berangsur surut dan mulai mengering. (jejakrekam)