Kapolda Kalsel: Jangan Sampai Toleransi Ternoda Perilaku Tidak Terpuji

0

TERKAIT perusakan balai pertemuan di Perum Agape Griya Tumaluntung, Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Rabu (29/1/2020) lalu, Polda Kalsel menggelar pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel, Minggu (202/2020), di Aula Kantor MUI Kalsel di Masjid Sabilal Muhtadin.

KAPOLDA Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani menegaskan bahwa kejadian di Sulawesi Utara itu merupakan murni tindak pidana dan akan dilakukan penanganan hukum secara profesional.

“Karena bagi Polri, perbuatan-perbuatan perusakan balai pertemuan itu, apapun alasannya, merupakan suatu perbuatan tindak pidana. Polri juga telah melakukan tindakan tegas kepada beberapa pelaku pengrusakan. Untuk proses penegakan hukum, percayakan kepada Polri. Kami akan profesional dalam melakukan penegakan hukum,” tegasnya.

Hal ini, lanjutnya, salah satu bentuk komitmen bahwa negara atau Polri memberikan jaminan keamanan bagi warga negara yang akan melaksanakan ibadah.

Menurutnya, Polda Kalsel secara berkesinambungan juga akan menggalang para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas di Bumi Lambung Mangkurat. Kapolda Kalsel mengajak seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kalsel untuk tetap menjaga toleransi.

BACA : FKUB Banjarmasin: Yang Dirusak Bukan Mushala

“Jangan sampai toleransi ternoda oleh perilaku-perilaku yang tidak terpuji. Kami juga mengimbau seluruh tokoh agama maupun masyarakat agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang dapat mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat,” bebernya.

Ketua FKUB Kalsel M Mirhan mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan pasca-peristiwa perusakan balai pertemuan di di Perum Agape Griya Tumaluntung, Sulawesi Utara.

“Kepada seluruh masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu-isu provokasi yang berkembang. Sampai saat ini situasi kondusif,” ujarnya.

Mirhan meminta jika ada persoalan di tengah-tengah masyarakat agar langsung dikomunikasikan, tidak mudah terprovokasi, sehingga tidak berkembang menjadi persoalan yang lebih besar. “Sekali lagi kami mengimbau seluruh masyarakat, kalau ada perbedaan pendapat mari kita komunikasikan dengan baik sehingga tidak timbul persoalan-persoalan,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.