Saluran Drainase Tak Optimal, Dinas PUPR Sebut Akibat Sumbatan Sampah

0

ANTISIPASI banjir di tengah tingginya curah hujan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin mendapat suntikan dana cukup gede dalam APBD Banjarmasin tahun anggaran 2020.

KEPALA Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Arifin Noor mengungkapkan dalam proses inventarisir saluran drainase yang ada di kota, hampir seluruhnya berfungsi dengan baik.

“Yang terjadi itu, banyak sumbatan seperti pasir, daun-daun dan sampah di inlet drainase, sehingga menggenangi beberapa ruas jalan. Sampah yang masuk ke saluran drainase kebanyakan dari para pedagang dan rumah tangga,” ucap Arifin Noor kepada jejakrekam.com, Jumat (17/1/2020).

Dia menunjuk seperti sistem drainase di kawasan Jalan Achmad Yani, sebenarnya bisa berfungsi optimal. Asalkan, kata Arifin, tidak ada lagi sampah atau sumbatan yang masuk ke ruang inlet, sehingga perlu dibersihkan secara berkala.

BACA : Sistem Drainase Banjarmasin Bermasalah, Ini Saran Ahli dari Intakindo

“Inilah perlu penyadaran masyarakat, pentingnya untuk menjaga saluran drainase. Sebab, kebersihan itu sebagian daripada iman. Kondisi drainase di Banjarmasin juga tergantung tinggi atau tidaknya curah hujan. Kalau hujan hanya hitungan jam, cepat kering, kecuali sehari semalam, pasti akan genangan air cukup tinggi,” kata mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Kalsel.

Saat ini, menurut Arifin, pihaknya masih menunggu disahkan peraturan daerah (perda) tata ruang wilayah, sehingga akan ada perlakuan khusus di beberapa kawasan di Banjarmasin.

Ia mengakui pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin dalam mengatasi sampah yang masuk ke saluran drainase. “Memang, perlu penegakan perda untuk penanganan sampah, agar masyarakat tak membuang sampah sembarangan,” ucap Arifin.

BACA JUGA : Diguyur Hujan, Jalanan Banjarmasin Berubah Menjadi Sungai Dadakan

Menurut dia, tahun 2020 ini, dinasnya dialokasikan dana sebesar Rp 15 miliar lebih untuk penanganan saluran drainase mencakup lima kecamatan. Termasuk, program normalisasi sungai sebagai jaringan pembuangan air ke sungai utama, Barito dan Sungai Martapura sebesar Rp 22 miliar.

“Termasuk, di dalamnya proyek lanjutan Siring Sungai Martapura di depan Hotel Swissbel Borneo hingga ke Muara Kelayan sebesar Rp 10 miliar. Tentu kami ingin membangun kota ini seperti Kota Singapura. Saluran drainase tertata, dan sungai pun menjadi lebih rapi,” kata mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Tabalong ini.

Dalam kesempatan ini, Arifin mengimbau agar masyarakat turut menjaga saluran drainase, terlebih lagi di tengah cuaca ekstrem agar bisa berfungsi dengan optimal. “Perawatan saluran drainase tak bisa hanya mengandalkan pemerintah kota, keterlibatan masyarakat juga sangat dibutuhkan,” cetusnya.

BACA LAGI : Mengapa Banjarmasin Sering Terendam? Ini Analisis Ketua LPJK Kalsel

Sebelumnya, Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Kota Banjarmasin Hizbut Wathoni memastikan akan menggiatkan patroli rutin untuk mengecek jaringan drainase yang ada di kota ini. “Karena selama ini, saluran drainase kebanyakan dipenuhi sampah, sehingga alur air menjadi terganggu dan membuat beberapa kawasan tergenang,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Siti Nurdianti
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.