Humas Bandara Syamsudin Noor Bantah Plafon Ambruk, Ketua LPJK : Bentuk Tim Audit Indpenden

PLAFON Bandara Syamsudin Noor diisukan kembali ambruk, setelah sempat runtuh pada akhir tahun lalu.

ADITYA Putra Patria Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsudin Noor, menampik isu bahwa plafon bandara yang baru diresmikan kurang dari sebulan lalu ambruk lagi. Namun Adit membenarkan bahwa photo yang viral tersebut.

“Itu sengaja kita buka, untuk mitigasi curah hujan berlebih dan angin kencang,” kata dia saat dihubungi jejakrekam.com, Minggu (12/1/2020).

BACA : Plafon Bandara Internasional Syamsudin Noor Ambruk, Masuk Kegagalan Konstruksi

Ia menduga gambar tersebut diambil ketika plafon sedang dibuka, namun Adit memastikan kondisi plafon Bandara sudah terpasang. “Kita buka dan ada perbaikan talang air yang lebih besar,” beber Adit.

Terpisah, ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Subhan Syarief berpendapat bahwa langkah yang diambil otoritas bandara sudah tepat untuk membuka plafon kemudian mengganti material talang air plafon.

Ia menyebut pada kondisi cuaca seperti ini waktu yang tepat untuk menyisir kondisi plafon agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Pada saat musim hujan seperti ini yang paling tepat, dilakukan pengecekan untuk mengetahui titik mana dari sistem utilitas pembuangan air di atap plafon tersebut,” jelas Subhan.

BACA JUGA : Pasca Hantaman Angin Kencang, Bandara Internasional Syamsudin Noor Lakukan Perbaikan

Subhan menyarankan agar membentuk tim audit investigasi independen untuk mengecek kontruksi bangunan bandara sebagai upaya mencari benang merah penyebab ambruk plafon yang terjadi beberapa waktu lalu, sekaligus upaya untuk mencegah kejadian serupa terulang.

“Kalau ada indikasi runtuh lagi sebab karena cuaca atau angin hujan, maka seyogyanya semua sistem kontruksi bangunan (Bandara) di sana perlu dilakukan audit ulang,” tegas arsitek jebolan ITN Malang ini.

Ia menduga bisa saja diindikasikan kegagalan kontruksi yang masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

“Bentuk tim ahli yang kompeten dan independen untuk melihat apakah memang sistem kontruksi dan material yang ada di Bandara tersebut sudah sesuai standar yang berlaku dalam pelaksanaan perkejeraan kontruksi,” tandas Subhan.(jejakrekam)