Dispersip Kalsel Kedatangan Aktris Marcella Simon

0

SABTU (11/1/2020), aktris FTV Marcella Simon menyambangi Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispersip) Kalsel. Ia berbagi  cerita tentang perjalanan karirnya di dunia kepenulisan kepada penggiat literasi di Kota Banjarmasin.

DI sela dunia akting, Marcella mengaku memang senang menulis buku-buku yang bertema pengembangan karakter anak. Salah satu buku yang sempat ia buat berjudul Fairydaise Series: Misi Kebaikan Ratu Peri, tahun 2016 lalu.

Dalam karyanya itu, Marcella menulis cerita tentang dunia keajaiban 7 peri warna yang mengajak pembaca anak untuk melakukan misi-misi kebaikan.

BACA : Tumbuhkan Minat Baca, Perpustakaan Palnam Bakal Datangkan Najwa Shihab

Selain menggagas seri Fairydaise, ia juga menulis cerita lainnya seperti Molen: Petualangan Kendaraan Superhero Menyelamatkan Dunia untuk menggugah minat baca anak-anak. “Saya tertarik menulis, karena dulu kuliahnya mengambil Pendidikan Bahasa Inggris untuk anak SD,” katanya kepada awak media.

Marcella tidak menampik bahwa orangtualah yang menentukan bacaan bagi anaknya. Pilihannya bergelut dalam dunia literasi juga memiliki alasan lain. Yakni, tak mau terkungkung dengan aktivitas dalam dunia akting belaka.

Menurut dia, kegiatan dalam FTV jelas banyak menguras waktu jika tak diimbangi dengan agenda lainnya. “Saya pikir, sayang juga kalau kuliah enggak dipake buat kerja atau aktivitas yang sejalan yang kayak gini,” tegasnya.

BACA JUGA : Bianglala Kehidupan Masyarakat Banjar di Tembok Perpustakaan Tendean

Selain mengarang cerita anak, Marcella pun berkeinginan menjajal jenis buku lain. Ia membidik  novel untuk proyek kepenulisan selanjutnya. “Soalnya, kalau berkutat ke buku anak saja pasarnya susah juga. Kalau novel, bisa sampai ke semua kalangan,” ujarnya.

Adapun kepada penggiat literasi di Banjarmasin, Marcella berpesan untuk tetap terus rajin membaca. Menurut Marcella, buku bahkan harus menjadi lifestyle orang Indonesia era kekinian.

“Impian saya pribadi, buku itu harus jadi lifestyle. Di mana orang bawa buku itu bisa bangga seperti bawa tas mahal. Orang-orang kita masih takut baca buku karena dikira kutu buku atau nerd gitu,” tandas Marcella.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Almin Hatta

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.