Pasokan Berkurang di Musim Hujan, Harga Bawang Putih dan Merah Merangkak Naik

0

PASOKAN bawang merah dan putih di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin makin berkurang. Hal ini dipicu beberapa daerah penghasil bahan bumbu masak itu tak lagi panen.

HASILNYA harga bawang merah dan putih pun mulai merangkak naik. Sejumlah pedagang di Pasar Harum Manis dan Pasar Sentra Antasari merasakan mulai naiknya harga bawang putih dan merah yang dipasok agen-agen besar.

“Karena pasokannya berkurang dan harga di tingkat grosir juga naik, terpaksa kami harus menaikkan harga penjualan bawang merah dan putih,” ucap H Harliansyah, pedagang bumbu masak di Pasar Sentra Antasari kepada jejakrekam.com, Jumat (10/1/2020).

Ia mengakui angka penjualan bawang merah dan putih tak seramai bulan sebelumnya, terutama saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun lalu.

BACA : Pasokan Melimpah, Harga Bawang Putih dan Merah Kembali Normal

Menurut Harliansyah, saat ini harga bawang merah dari sebelumnya Rp 25 ribu naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Ada kenaikan sekitar Rp 5 ribu per kilogram. Sedangkan, di tingkat eceran bisa tembus Rp 33 ribu per kilogram.

“Harga naik ini sudah berlangsung beberapa pekan ini, karena pasokan berkurang. Bawang-bawang yang didatangkan dari Brebes, Jawa Tengah dan Sulawesi berkurang drastis, karena daerah penghasil belum panen di musim hujan ini,” ucap Harliansyah.

Menurut dia, gara-gara banjir merendam lahan pertanian bawang, membuat hasil panen bawang merah di daerah Brebes juga mengalami kerusakan. “Kualitas bawang merah menurun dibanding saat di musim kemarau,” kata Harliansyah.

Agen besar bawang merah dan putih di Pasar Harum Manis, H Basuni mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, harga bawang merah dan putih telah mengalami kenaikan dibandingkan saat pasokannya melimpah pada bulan-bulan sebelumnya.

“Saat ini, kebanyakan pasokan bawang merah didatangkan dari Sulawesi dan Sumatera. Sedangkan, dari Pulau Jawa, menurun drastis. Kendalanya juga pada distribusi bawang merah sampai ke Banjarmasin, karena banyak daerah yang mengalami kebanjiran,” tutur H Basuni.

BACA JUGA : Awasi Kegiatan Ekspor-Impor, Bea Cukai Resmikan Pos Rajawali di Mantuil

Dia menjelaskan harga bawang putih di tingkat grosir sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram, sekarang telah naik menjadi Rp 33 ribu. “Namun, di tingkat eceran bisa tembus Rp 37 ribu sampai Rp 38 ribu per kilogram,” ucap H Basuni.

Ia mengakui untuk memenuhi pasokan bawang putih juga kebanyakan impor dari Tiongkok. Bahkan, mayoritas stok bawang putih yang ada di Pasar Harum Manis berasal dari Negeri Tirai Bambu itu. “Karena, bawang putih ini tidak bisa dibudidayakan di Kalsel. Termasuk, beberapa daerah lainnya di luar Kalimantan, terpaksa diimpor dari China,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.