Jasa Angkutan Kontainer Naik, Harga Gula dan Minyak Goreng Ikut Melonjak
DAMPAK turunnya dari beberapa harga jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) baru baru ini, ternyata tidak diikuti turunnya harga gula dan minyak goreng.
KETUA Asosiasi Gula Bersatu (AGB) Kalsel, H Aftahuddin mengatakan turunnya harga BBM malah memberikan dampak kenaikan yang cukup signifikan terhadap harga gula dan minyak goreng.
“Kenaikan harga tersebut cukup tinggi, yakni untuk gula mencapai Rp 1000 perkilo, dan minyak goreng hingga harga Rp 2000 perliter,” ungkapnya, Rabu, (8/1/2020).
BACA: Capai 6700 Ton, Stok Gula Di Kalsel Dipastikan Aman
Menurut H Aftah, hal ini terjadi karena adanya kenaikan dari jasa angkutan kontainer yang rencananya berlaku pada Minggu depan. Saat ini harga gula sebelumnya Rp 11.000 per kilogram sekarang menjadi Rp 11.600 perkilonya.
“Sedangkan untuk harga minyak goreng, dari Rp 10.000 perliter, sekarang sudah mencapai harga Rp 12.000 perliter. Apalagi nanti tidak diberlakukannya lagi penjualan minyak goreng curah, tentunya hal ini akan sedikit membuat masyarakat resah karena harga ini akan terus naik,” tambahnya.
Untuk saat ini dirinya mengaku stok gula ada sekitar 7000 ton dan minyak goreng sekitar 1000 ton, jumlah ini terbilang masih cukup aman, dan stok ini akan terus di upayakan tetap tersedia agar dapat selalu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Di samping itu kami juga meupayakan adanya program dari pemerintah yaitu gula penugasan, hal ini dilakukan agar mengantisipasi kenaikan gula yang terlalu tinggi atau melebihi dari harga net yang ditentukan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bersama BTC, Wartawan Dibekali Cara Menjadi Pengusaha Bidang Kuliner
Dirinya berharap agar pemerintah bisa cepat mengantisipasi gejolak harga gula dan minyak goreng pasca tahun baru kemarin, karena menurutnya awal tahun Januari ini diprediksi harga akan terus melonjak naik.
“Kami berharap agar hal ini bisa di respon pemerintah, agar tidak ada gejolak kenaikan harga yang signifikan,” pungkasnya.(jejakrekam)