Digelontor Rp 15 Miliar, Masjid Bambu Bakal Berdiri di Kawasan Kiram Park

0

DEMI mengembangkan kawasan ekonomi khusus pariwisata wilayah Kiram, Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam dan Mandiangin dan sekitarnya, Pemprov Kalimantan Selatan menggelontorkan dana miliran rupiah.

FASILITAS yang akan segera dibangun adalah Masjid Bambu di kawasan Kiram Park yang merupakan kawasan hunian vila Paman Birin, begitu masyarakat sekitar menyebut.

Suguhan view barisan Pegunungan Meratus yang ada di Kabupaten Banjar dilengkapi gazebo untuk bersantai, kolam pemeliharaan ikan, kolam renang anak,  penginapan, arena outbound,kebun anggrek, tanaman hidroponik serta fasilitas lainnya.

Satu lagi, fasilitas yang menambah wah di kawasan Kiram Park adalah Masjid Bambu. Karena selama ini, bagi para pengunjung untuk menjalankan ibadah shalat memanfaatkan mushala yang didesain berarsitektur tradisional Banjar dengan bahan utama bambu.

BACA : Gubernur Ingin Bangun Masjid Bambu Terbesar di Dunia

Untuk membangun Masjid Bambu di Kiram Park, dibutuhkan dana Rp 15 miliar bersumber dari APBD Kalsel tahun anggaran 2020 di atas lahan seluas 200 meter per segi. Nantinya, bangunan itu akan mampu menampung 400 jamaah.

 “Bangunan itu didesain mengunakan pondasi dan rangka beton dengan kombinasi bahan bambu lokal,” ujar Kepala Dinas PUPR, Roy Rizali Anwar, kepada wartawan, usai dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Kalsel, Kamis (2/1/2019) lalu.

Masjid bambu itu, papar Roy, nantinya dibangun di atas lahan milik Pemprov Kalsel di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar yang dialihfungsikan dari lahan desa atau warga menjadi milik pemerintah provinsi. Menurut dia,

“Untuk usia bangunan Masjid Bambu ini ditaksir minimal 10 tahun. Tentunya dengan perawatan secara khusus, umur teknisnya bisa lebih dari itu. Karena struktur utama bangunannya menggunakan beton, kemudian dilapisi bambu,” tutur Roy.

BACA JUGA : Bergaya Masjid Nabawi, Masjid Terapung Bani Arsyadi Didirikan di Sungai Jingah

Mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tanah Bumbu ini mengungkapkan alasan dipilihnya bambu sebagai bahan bangunan, karena tersedia material lokal dan keberlanjutan.

‘’Karena banyak bambu yang bisa dimanfaatkan kemudian kita kembangkan agar lebih terlihat ke pesona alami,’’ bebernya.

Ketua Komisi III DPRD Kalsel  H Sahrujani mendukung rencana pembangunan Masjid Bambu di kawasan Kiram Park. Menurut dia, proyek tersebut dalam konteks pengembangan dan memajukan sektor pariwisata di Kalsel, tentu akan menciptakan ikon baru di kawasan lereng Pegunungan Meratus itu.

” Pembangunan Masjid Bambu ini patut didukung untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Kalsel. Apalagi sudah ditunjang dengan bandara kita yang sudah bagus dan berstandar internasional. Saya sangat mendukung keberadaan Masjid Bambu ini,” kata mantan Ketua DPRD HSU ini.

Mengenai anggarannya yang belasan miliar, Sahrujani menyebut tidak ada masalah. Hal ini diukur dari desain dan bahan yang nanti digunakan untuk membangun Masjid Bambu.

“Sebab, tujuannya untuk memiliki masjid yang indah serta menarik wisatawan datang berkunjung ke Kalsel. Apalagi, ini menunjang pariwisata dan jadi pendapatan daerah serta satu-satunya nanti di Indonesia,” imbuh politisi Golkar ini.(jejakrekam)

Pencarian populer:masjid bambu
Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.