334 Korban Lakalantas Meninggal Sepanjang 2019, Kerugian Materi Rp 2 M Lebih

0

SEBANYAK 334  korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas, yang terjadi di Kalimantan Selatan  selama 2019. Ini lebih tinggi dibanding pada tahun 2018 yang hanya 333 orang dan ini ada kenaikan 1 orang atau 0,30 persen. 

BILA dikalkulasikan, jumlah kerugian materi mencapai Rp 2.742.230.000 sedangkan tahun 2018 hanya Rp. 1.252.350.000. Hal ini diungkap Kapolda Kalsel,  Irjen Pol. Yazid Fanani saat Konfrensi Pres Akhir tahun 2019 di Aula Rupatama Polda Kalsel.

BACA : Sepanjang 2018, Ada 328 Orang Meregang Nyawa Akibat Lakalantas di Kalsel

Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas (laka lantas) Ditlantas Polda Kalsel, 2018 sebanyak 485 kasus sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 523 kasus dan mengalami kenaikan 38 kasus atau 7,83 persen,  ujarnya.

Untuk korban luka berat pada tahun 2018 sebabyak 107 orang dan pada tahun 2019 sebanyak 116 orang,  ini naik 9 orang atau 8,41 persen. Sedangkan korban luka ringan pada tahun 2018 sebanyak 345 orang dan pada tahun 2019 sebanyak 409 orang,  ini naik sebanyak 64 orang atau 18,55 persen.

Kemudian ungkap Kapolda lagi,  dimana untuk pelanggaran lalu lintas,  pada tahun 2018 sebanyak 186.156 pelanggaran,  sedangkan pada tahun 2019 sebanyak 165.578 pelanggaran,  dan mengalami penurunan sebanyak 20.578 pelanggaran atau 11,05 persen, ujarnya.

BACA JUGA : Ada 54 Titik Rawan Lakalantas Jalur Arus Mudik-Balik di Kalsel

Ditambahkan Kapolda, di 13 kabupaten kota di Kalsel masalah kecelakaan lalu lintas hanya di Kabupaten Tanah Laut mengalami penurunan. Yakni pada tahun 2018 sebanyak 52 kasus dan pada tahun 2019 hanya sebanyak 47 kasus  atau turun 10 persen.

Sementara, kabupaten kota yang mengalami kenaikan terlalu tinggi adalah, Kabupaten  Tapin. Pada tahun 2018 sebanyak 24 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 51 kasus, mengalami kenaikan 112 persen. Kemudian disusul Kabupaten Hulu Sungai Utara,  tahun 2018 sebanyak 11 kasus dan tahun 2019 sebanyak 37 kasus dan ini naik 236 persen.

Di Kabupaten Tabalong,  tahun 2018 sebanyak 29 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 59 kasus,  naik sebesar 103 persen. Bergeser ke Kabupaten Balangan, pada 2018 sebanyak 8 kasus dan pada tahun 2019 sebabyak 17 kasus,  naik 112 persen. Serta Kabupaten Kota Baru,  pada tahun 2018 aebanyak 42 kasus sedangkan untuk tahun 2019 sebanyak 84 kasus,  naik 100 persen.

BACA LAGI : Tekan Angka Laka Lantas, Polres Batola Gelar Millenial Road Safety Festival  

Kapolda Kalsel juga menuturkan ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya kecelakaan di Kalimantan Selatan, salah satunya adalah infrastruktur yang belum memadai, di samping masalah human error seperti mengantuk.

Polda Kalsel kedepannya,  akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah yang menjadi faktor terjadinya kecelakaan.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.