Penjualan Kembang Api dan Sejenisnya Mengalami Penurunan

0

PERAYAAN pergantian tahun identik dengan kembang api. Tapi tahun ini, tingkat penjualan kembang api dan sejenisnya, diprediksi menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

HAL ini salah satunya berkaitan dengan imbauan Walikota Banjarmasin yang meminta warga Banjarmasin untuk tidak merayakan malam pergantian tahun dengan menyalakan kembang api dan sejenisnya.

Burhanuddin, salah satu pedagang kembang api di kawasan Pasar Baru, Banjarmasin, kepada jejakrekam.com, Minggu (29/12/2019), juga mengakui kemungkinan adanya penurunan penjualan kembang api dibanding tahun-tahun sebelumnya.

BACA : Walikota Banjarmasin Imbau Rayakan Tahun Baru Tak Bakar Kembang Api

“Sekarang hanya ada empat pedagang saja di kawasan ini. Tahun sebelumnya hampir sepuluh pedagang kaki lima yang menjajakan kembang api dan sejenisnya. Tahun lalu penjualan mencapai Rp 50 juta dalam satu malam, tepatnya saat malam tahun baru,” katanya.

Salah satu agen penjualan kembang api Panca Baru mengakui menyambut baik imbauan tidak menyalakan kembang api atau sejenisnya saat merayakan malam pergantian tahun. “Itu demi keselamatan walau ada omset penjualan kami berkurang,” kata Lenny, dari toko Panca Baru.

Ia mengakui kembang api dan sejenisnya yang dijual pihaknya berasal dari China. “Ada pula dari Pulau Jawa tapi kualitasnya tidak begitu bagus. Pelanggan kami kebanyakan dari Kapuas, Palangka Raya, Sampit, Banjarmasin, dan beberapa daerah lainnya,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.