Suplai Air ‘Kopi’, PDAM Bandarmasih Berdalih Ada Endapan di Jaringan Pipa

0

SOROTAN warga Banjarmasin tertuju ke PDAM Bandarmasih. Pasokan air bersih yang harusnya bening laiknya leding justru diterima seperti kopi, hitam dan berlumpur tak layak konsumsi, bahkan sekadar untuk mandi.

RIYADI, warga Sungai Andai, mengungkapkan kondisi air keruh PDAM Bandarmasih sudah berlangsung sepekan lebih, tanpa ada penjelasan dari pabrik air milik Pemkot Banjarmasin itu.

“Ya, terpaksa memakai air kotor itu. Karena tak ada air lagi yang dipakai di rumah,” ucap Riyadi kepada jejakrekam.com, Sabtu (28/12/2019).

Air kopi itu viral di media sosial (medsos). Ramai-ramai warganet menyorot kinerja pabrik air, karena terkadang air bersih, terkadang sangat kotor.

BACA : PDAM Bandarmasih Berdalih Pipa Sudah Uzur, YLK : Jangan Rugikan Konsumen

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalimantan Selatan Subhan Syarief menilai hal ini makin membuktikan tidak transparannya pihak PDAM Bandarmasih dalam pengelolaan air bersih.

“Kalau suplai air kotor sampai ke rumah pelanggan. Itu berarti, ada semacam kelalaian karena berlangsung justru berhari-hari, bahkan hampir sepekan,” ucap Subhan.

Menurut dia, masalah teknis untuk membersihkan jaringan pipa dari endapan lumpur, bisa diatasi segera. Meski PDAM Bandarmasih harus menghentikan sementara pendistribusian air untuk pembersihan pipa. “Ya, kalau misalkan pipanya berkarat, bisa dideteksi. Caranya, dengan menembakkan cairan cat anti karat. Diperkirakan tiga hari bisa kering, baru air bersih disalurkan lagi. Kalau sudah begitu, yang dirugikan adalah pelanggan, bukan soal flushing,” tutur Subhan.

Ia menyarankan agar DPRD Kota Banjarmasin bisa meminta audit menyeluruh terhadap jaringan pipa PDAM Bandarmasih, sehingga persoalan semacam itu tidak terulang lagi.

Kritikan keras juga dilontarkan Syaipul Adhar. Aktivis muda yang juga mantan Direktur Utama PT Ambapers ini mempertanyakan mengapa hingga sekarang air masih keruh.

“Sebenarnya daripada program flushing tiap tahun atau bahasa standarnya menguras bak atau menembak pipa dengan tekanan kuat. Ini masalah ada pada sumber bahan baku, terutama di intake,” ucap Syaipul Adhar.

Ia pun menyorot teknologi yang dipakai PDAM Bandarmasih mungkin sudah ketinggalan zaman. Sebab, menurut dia, jika soal tawas atau pembersih air kurang, lain cerita.

BACA JUGA : Air Keruh Seperti Kubangan Kerbau, PDAM Batola Minta Maaf

Sementara itu, Direktur Operasional PDAM Bandarmasih H Supian mengungkapkan air keruh yang terjadi belakangan akibat endapan pasca musim kemarau beberapa waktu lalu.

Ia mengklaim air yang disuplai ke rumah pelanggan sudah sesuai batas minimum yang ditetapkan Permekns Nomor 32 Tahun 2017 yang mengatur batas kadar air antara 6,5 pH hingga 8 pH.

“Pada jam-jam tertentu, endapan-endapan yang ada di dalam pipa itu tergerus. Mengapa baru sekarang terjadi? Endapan yang ada di dalam pipa itu sifatnya keras dan sudah membeku. Sebelumnya, pada posisi pH normal, belum terjadi reaksi kimia sehingga melembabkan permukaan endapan tadi,” ucap Supian.

Selama sebulan terakhir, Supian mengatakan PDAM Bandarmasih yang mendistribusikan air bersih pada saat musim kemarau dengan kadar 6,5 pH hingga 6,6 pH dan masih standar. “Ternyata, justru membentuk reaksi kimia terhadap endapan yang ada di dalam pipa. Endapan tersebut mulai mencair, sehingga endapan yang ada di dalam pipa malah mengalir ke pelanggan PDAM Bandarmasih,” paparnya.

Supian mengatakan hal itu yang menjadi penyebab berdasar analisis di lapangan. Ke depan, Supian mengatakan pihaknya akan meningkatkan kadar air pH diproduksi dari 6,5 pH menjadi 7 pH, sehingga tidak terjadi reaksi kimia.

Menurut dia, pihaknya sudah melaksanakan flushing selama tiga hari sejak Selasa, Rabu, dan Kamis dari pukul 21.00-03.00 Wita, khusus untuk membersihkan pipa primer.

“Ada 86 titik wash-out baik pipa primer maupun pipa sekunder yang dilakukan flushing secara bersama-sama di malam pertama sampai malam ketiga,” imbuh Direktur Operasional PDAM Bandarmasih.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.