Sambut Liburan Tahun Baru, Penjualan Tas dan Ransel Menggembirakan

0

LIBURAN panjang Natal dan Tahun Baru 2020 membawa berkah tersendiri bagi para pedagang tas dan ransel di kawasan Pasar Sudimampir 1, Banjarmasin. Permintaan tas cukup tinggi untuk alat membawa pakaian di musim liburan ini.

MENARIKNYA kebanyakan para pembeli justru berasal dari luar Banjarmasin. Para pembeli berasal dari kota-kota provinsi tetangga, seperti Palangka Raya, Kuala Kapuas, Sampit dan beberapa kota di Provinsi Kalimantan Tengah.

Salah satu pedagang tas dan ransel di Pasar Sudimampir 1, H Gawi mengakui ada kenaikan omzet penjualan untuk barang yang dijual di tokonya sejak beberapa hari belakangan ini.

“Kebanyakan yang dibeli tas-tas besar dan ransel untuk keperluan liburan Natal dan tahun baru. Mungkin, karena harganya yang lebih murah dibandingkan kota di Kalimantan Tengah, banyak yang datang ke Banjarmasin,” ucap H Gawi kepada jejakrekam.com, Kamis (26/12/2019).

Memang diakui H Gawi, angka penjualan tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Namun, setidaknya, omzet penjualan lebih meningkat tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Terutama, jelang liburan tahun baru yang sebentar lagi.

“Dalam sehari dalam beberapa minggu ini, bisa laku 10 hingga 15 buah tas dan ransel di toko saya. Ya, kebanyakan para pembeli dari Palangka Raya, Kuala Kapuas dan Sampit atau kota-kota lainnya di Kalteng,” ucap H Gawi.

BACA : Puncak Pemesanan Malam Ini, Parsel Natal Laris Manis

Senada itu, pedagang tas dan ransel lainnya di Pasar Sudimampir 1, M Muliadi mengakui tak hanya tas dan ransel untuk keperluan traveling atau bepergian, tas-tas sekolah juga ramai dibeli.

“Saat ini, sudah memasuki tahun ajaran baru dan libur, tentu banyak yang beli tas dan ransel untuk keperluan anak sekolah,” ucap Muliadi.

Ia menegaskan walau saat ini harus bersaing dengan toko online yang menyediakan aneka produk. Namun, menurut Muliadi, kebanyakan para pembeli datang langsung ke toko untuk memilih model serta mengamati harga.

“Beda dengan toko online, harganya sudah tak bisa ditawar, kalau di sini bisa memilih banyak produk dan harganya juga bisa miring,” kata Muliadi.

Meski begitu, saat sepi pembeli, Muliadi mengaku juga ikut memasang aneka dagangan ke media sosial (medsos) seperti facebook dan instagram. “Jadi, kita harus pintar-pintar untuk menyiasati persaingan bisnis sekarang. Soal model dan harga tas, ya bisa bersaing dengan penyedia toko online yang ada,” kata Muliadi.

Ia tak memungkiri angka penjualan barang seperti tas liburan, tas sekolah serta ransel mengalami pasang surut. Artinya, saat musim-musim tertentu saja angka penjualannya menaik, seperti ketika jelang liburan panjang yang kebanyakan orang membutuhkan tas untuk bepergian.

“Ya, alhamdulillah, sampai sekarang kami bisa bertahan di tengah persaingan yang sangat sengit dengan toko online,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.