Lestarikan Budaya, DKD Balangan Gelar Aruh Karasmin Pahuluan

0

DEWAN Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Balangan mengelar Aruh Karasmin Budaya Pahuluan di Pasar Budaya Racah Mampulang, Desa Balida, Kecamatan Paringin, Sabtu (14/12/2019).

ARUH karasmin berasal dari Bahasa Banjar yang berarti suatu hiburan atau keramaian dengan berbagai macam tontonan.

Mewakili Bupati Balangan, Kabag Humas dan Protokol Setda Balangan, Syaifudin Thailah dalam sambutannya menyarankan agar dalam kegiatan seperti ini masyarakat tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah.

BACA: Diakui Kemendikbud, Empat Budaya Balangan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Syaifudin juga mengatakan, Pemkab Balangan sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Dewan Kesenian Balangan ini.

“Suatu event yang kelihatannya sederhana, tetapi sangat menyentuh bermacam aspek dalam pembangunan, terutama dari segi pembangunan pariwisata dan pengembangan seni dan budaya di Kabupaten Balangan,” ucapnya.

Kepala Desa Balida, Sahridin mengatakan masyarakat sangat antusias dengan aruh karasmin budaya pahuluan yang diselenggarakan di pasar budaya ini. “Warung-warung pun terisi penuh oleh antusias masyarakat,” ucapnya.

BACA JUGA: Lestarikan Tradisi Budaya, Balangan Bakal Gelar Festival Tanglong Dan Bagarakan Sahur

Aruh ini menampilkan berbagai macam kegiatan seperti tari tradisional diantaranya tari kuda gepang yang ditampilkan oleh Sanggar Fatmaraga Juai, musikalisasi puisi dari SMAN 1 Juai, dan madihin dari SMAN 1 Lampihong serta seni bela diri Kuntau dan tari tradisional lainnya yang ditampilkan oleh sanggar-sanggar yang ada di Balangan.

Ketua Dewan Kesenian Balangan, H Husin berharap agar kegiatan yang dilakukan pertama kali ini akan berlanjut dikemudian hari.

“Kita usulkan kepada Pemkab Balangan agar bisa lagi memberikan bantuan untuk dewan kesenian termasuk pembinaan untuk sanggar-sanggar yang ada di Kabupaten Balangan,” ucapnya.

Kegiatan yang dilakukan sekaligus promosi pasar budaya ini menjual berbagai macam makanan tradisional, diantaranya kue, masakan khas banjar dan buah-buahan asli hasil daerah.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.