Kredit Macet Tersisa Rp 130 Miliar, Dirut Bank Kalsel Sebut Sudah Laba

0

KREDIT macet atau non performing loan (NPL) tahun buku 2018 di Bank Kalsel mencapai Rp 400 miliar. Ini berdasar temuan dari audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalsel termaktub dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan Pemprov Kalsel tahun anggaran 2019.

DIREKTUR Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin tak menampik adanya NPL yang cukup tinggi pada tahun  buku 2018 yang mencapai Rp 400 miliar.

Namun, Agus mengatakan kredit macet itu terjadi bukan di masa dirinya memimpin bank pelat merah milik Pemprov Kalsel bersama 13 kabupaten/kota di Kalsel itu. Menurut dia, dirinya baru menjabat sebagai ‘bos’ Bank Kalsel terhitung per 1 Januari 2019.

“Masalah kredit macet yang terjadi di tahun buku 2018 itu sudah dilakukan berbagai pembenahan. Kami juga telah melakukan upaya penagihan dari besaran kredit macet mencapai Rp 400 miliar. Kini tersisa sekitar Rp 130 miliar,” kata Agus Syabarrudin kepada awak media di Banjarmasin, Senin (16/12/2019) sore.

BACA : Kredit Macet Bank Kalsel Tinggi Jadi Sorotan BPK RI

Ia menegaskan rekomendasi BPK RI berdasar LHP keuangan Pemprov Kalsel tahun anggaran 2019 telah ditindaklanjuti, karena telah sesuai dengan kinerja Bank Kalsel sepanjang tahun tersebut.

Mantan Kepala Eksekutif Bisnis Syariah Bank Kalsel periode 2017-2018 ini mengatkan ada item rekomendasi BPK RI untuk bank yang dipimpinnya. Di antaranya, pembenahan standar operasional prosedur (SOP), kualitas kredit, hukum dan monitoring terhadap kinerja yang telah dijalankan Bank Kalsel selama tahun buku 2019.

“Dalam mengatasi kredit mancet, kami telah meningkatkan kualitas kredit. Jadi, penyalurannya tidak bisa diputuskan satu pihak, namun kami telah menerapkan konsep force principle,” cetusnya.

BACA JUGA : Kredit Macet Bank Kalsel Turun, DPRD Tetap Panggil Jajaran Direksi

Dengan konsep itu, beber Agus, pemberian kredit harus dilakukan dua pihak yang berbeda dan sejajar yang diukur dari sisi bisnis dan risikonya, sehingga kualitas kredit yang diberikan Bank Kalsel bisa terjaga baik.

“Malah, per September 2019 ini, Bank Kalsel telah meraih laba sebesar Rp 230 miliar lebih. Jauh lebih besar dibanding tahun 2018, hanya sekitar Rp 175 miliar atau naik Rp 55 miliar pada tahun buku 2019,” imbuh Agus.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.