Foto : Siti Nurdianti
ARUH Film Kalimantan (AFK) 2019 diinisiasi orum Sineas Banua (FSB), dibuka Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Restoran Terapung, Balai Kota, Jalan RE Martadinata, Banjarmasin, Jumat (13/12/2019) malam.
AFK merupakan festival film fiksi pendek untuk para sineas yang berada di lima provinsi Kalimantan. AFK juga menjadi ajang pemberian anugerah bagi sineas berkategori pelajar serta mahasiswa dan umum.
Walikota Ibnu Sina mengapresiasi para sineas Banua atas terselenggaranya syukuran film yang kedua ini. Ia mendukung upaya-upaya serupa untuk mewujudkan Kota Banjarmasin menjadi pusat ekonomi kreatif. Terutama, bidang sinematografi, film maker, dan sebagainya.
“Pemkot Banjarmasin sendiri terus berupaya mendorong pertumbuhan film garapan sineas lokal. Bentuk-bentuk dukungan dari kami dengan menyediakan fasilitas berupa Plaza Smart City yang dapat digunakan untuk ruang penunjang aktivitas atau co-working space,” papar mantan anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PKS ini.
BACA : Angkat Tema Ekualitas, AFK 2019 Tafsir Ulang Makna Persamaan
Menurut dia, penayangan film di Restoran Terapung di panggung terbuak bisa dipakai siapapun untuk hal positif. “Kalau mau ditayangkan di videotron halaman Balai Kota silakan juga, supaya seperti nonton bareng,” ucap Ibnu Sina kepada jejakrekam.com.
Terkait produksi film lokal, Ibnu Sina pun mengaku bisa saja mengalokasikan dana berupa investasi melalui APBD Kota Banjarmasin.
“Kalau mau menggarap film Demang Lehman atau Banjarmasin, bisa saja dialokasikan. Tapi kan sampai sekarang belum, kita lihat perkembangan dulu,” ucapnya.
BACA JUGA : Film Dokumenter Garapan Anak Banua Juara EADC 201
Ia menegaskan optimistis, film-film yang mengangkat topik lokal bisa menjadi media promosi spot-spot pariwisata yang ada di ibukota Provinsi Kalsel.
“Dengan kualitas yang bagus, saya kira tidak kalah produksi dari sineas lokal, bahkan talentanya mulai kelihatan. Walaupun perlu di-upgrade terus dan melalui pembinaan langsung dari pemerintah,” tandasnya.(jejakrekam)