Sengat Pemilik Rumah, Sarang Tawon di Cempaka Sari 3 Dievakuasi

0

HEBOH ‘teror’ tawon juga melanda Banjarmasin. Namun, intensitas tak separah di Jakarta atau beberapa kota di Pulau Jawa. Terbukti, Jumat (13/12/2019) sekitar pukul 11.00 Wita, Tim Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin mendapat laporan adanya serangan tawon.

PELAPOR yang juga menjadi korban sengatan tawon adalah Hadriansyah. Warga Jalan Cempaka Sari 3 RT 38 RW 06, Kelurahan Basirih, Banjarmasin Barat.

Hadriansyah dan istrinya, Susilawati mengungkapkan telah disengat tawon yang bersarang di bagian depan atas rumahnya. Hadriansyah mendapat empat sengatan tawon. Sedangkan, istri juga terkena sengatan dua ekor tawon. Akibatnya, kondisi keduanya melemah dan meriang, bengkak di bagian sengatan.

Dibantu warga sekitar, BPBD Kota Banjarmasin menerjunkan tim rescue dan TRC diangkut mobil rescue dibantu para rekanan relawan emergency dan damkar.

BACA : Resahkan Warga Komplek Purnama 3, Sarang Lebah di Rumah Agus Dibersihkan

Kondisi medan yang cukup turut menjadi kendala untuk mengevakuasi sarang tawon yang berada di atas atap. Dengan menggunakan karung, sarang tawon pun berhasil diangkut relawan gabungan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin HM Hilmi mengakui penyebab banyaknya sarang tawon atau lebah bersarang di rumah warga, akibat perubahan habibat karena beberapa kawasan telah menjadi komplek perumahan.

“Akhirnya, tawon-tawon ini bermigrasi ke rumah warga. Tentu saja, keberadaan sarang tawon ini meresahkan warga. Makanya, kami bergerak cepat mengantisipasi hal itu,” ucap  Hilmi kepada jejakrekam.com, Jumat (13/12/2019).

Ia mengakui sebenarnya penemuan sarang tawon di Cempaka Sari III bukan kejadian pertama. Bahkan, dalam beberapa waktu, sarang tawon jua ditemukan di kawasan perumahan di Kuin Utara, Pekauman, Komplek Pondok Kepala Sungai Miai, Basirih serta kawasan lainnya.

“Rata-rata sarang tawon itu berada di atap atau bagian yang sulit dijangkau di rumah warga. Sedangkan, yang ada di pohon dekat perumahan warga, bisa dihitung dengan jari,” kata Hilmi.

BACA JUGA : Ayo, Berburu Madu Kalulut di Sarang Alang

Namun, ia memastikan tidak seperti kejadian di Jakarta atau Pulau Jawa dengan teror tawon vespa, di Banjarmasin hanya tawon hutan atau hitam yang kerap disebut tabuan atau pinyangat dalam bahasa Banjar.

“Dalam memusnahkan sarang tawon, kami tak menggunakan cara pembakaran. Terlalu berisiko, kebanyakan dievakuasi dengan karung. Kemudian dibuang atau sebagian larva tawon itu diminta warga yang hobi memancing,” ucap Hilmi.

Meski begitu, Hilmi tetap mengingatkan agar warga berhati-hati dalam penanganan sarang lebah atau tawon, sehingga tak ada korban sengatan serangga penyengat itu.

BACA LAGI : Sedot Manisnya Madu, Tanpa Takut Disengat

“Kalau menemukan sarang tawon yang meresahkan, silakan lapor ke BPBD Kota Banjarmasin. Untuk kasus ular berbisa, tergolong jarang di Banjarmasin, walau pun kasusnya tetap ada,” tandas Hilmi.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.