Tekan Korupsi, Kajari Muara Teweh Ajak Masyarakat Turut Aktif Memantau Kegiatan Proyek

0

MEMPERINGATI Hari Anti Korupsi Sedunia, Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Teweh menggelar aksi turun ke jalan. Korps Adhyaksa ini pun membagikan stiker dan pamplet kepada masyarakat di jalan raya di Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah,  Senin (9/12/2019). 

TAK hanya menerjunkan pegawai Kejari Muara Teweh juga melibatkan para mahasiswa usai upacara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia untuk turun ke jalan. Stiker bertuliskan bersama melawan korupsi, mewujudkan Indonesia maju kepada para pengguna jalan yang melintas di Jalan Tumenggung Surapati, Muara Teweh.

Kepala Kejari Muara Teweh Basrulnas mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat untuk bersama memerangi korupsi. Sebab,  korupsi ini sangat berbahaya, dan yang terkena dampaknya adalah orang banyak.

BACA : Kejari Barito Utara Dampingi Pemasangan Jaringan Listrik PLN

“Korupsi ini sangat-sangat menyengsarakan sekali, kalau orang berbuat jahat penganiayaan mungkin hanya satu orang saja akibatnya. Tapi, kalau orang korupsi, misalnya membangun sekolah dan tidak sesuai standar. Sebentar roboh, akhirnya murid-murid terganggu sekolahnya,” tegas Basrulnas.

Ia berharap masyarakat untuk mendukung dan bersama-sama mengawasi setiap kegiatan yang bersumber dari dana APBD dan APBN.

“Apalagi mengetahui ada tindak pidana korupsi, segera dilaporkan kepada aparat penegak hukum dan akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.

Basrulnas juga menegaskan walaupun korupsi ini tidak bisa dituntaskan, tapi paling tidak makin lama makin berkurang.

Menurut dia, apapun yang bersumber dari APBN dan APBD, semua masyarakat ikut memantau, karena kalau aparat hukum saja terbatas. “Tapi kalau masyarakat, di mana saja ada, setiap kegiatan pasti ada,” ucapnya.

BACA JUGA : Rekanan RSUD Muara Teweh Ditetapkan Jadi Tersangka

Namun, Basrulnas juga mengingatkan saat menyampaikan laporan tersebut harus berdasarkan fakta-fakta yang benar dan jangan sampai yang melatarbelakangi laporan itu karena urusan sakit hati dan unsur dendam, ujung-ujungnya menimbulkan suatu fitnah.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.