Manyampir Buaya Masuk Agenda Gelar Budaya Sarabakawa

0

MANYAMPIR buaya yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Gelar Budaya Sarabakawa II menjadi perhatian masyarakat.

MANYAMPIR buaya yang dilaksanakan di Desa Sei Anyar, Kecamatan Banua Lawas ini, menjadi tontonan baru bagi masyarakat Tabalong.

Salah satu pengunjung, Abdi, merasa penasaran dengan budaya manyampir buaya ini, karena belum pernah melihat prosesi memberi makan buaya.

“Kalau melihat orang memberi makan piaraan seperti ikan atau ternak lainnya sudah biasa. Kalau buaya, ini baru pertama kalinya. Terlebih, ini diyakini merupakan buaya gaib, bukan buaya biasa. Itu yang membuat saya penasaran,” ujarnya.

Namun, ia kecewa karena prosesi manyampir buaya ini tidak disertai dengan munculnya sang buaya.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Tabalong Masdulhak Abdi mengatakan, kegiatan manyampir buaya ini merupakan kegiatan perdana dan baru dimasukan dalam Gelar Budaya Sarabakawa.

“Manyampir Buaya ini merupakan kegiatan perdana pada kegiatan Gelar Budaya Sarabakawa dan ini menjadi pembeda daripada pagelaran tahun sebelumnya,” ujarnya.

Diungkapkannya, masyarakat secara budaya meyakini bahwa mereka mempunyai sahabat atau pedatuan, yaitu buaya. Dalam budaya yang diyakini ini, tiap tahun harus diberi makan.

Kegiatan ini merupakan aspirasi dari masyarakat yang didikan agenda pada rangkaian pagelaran kali ini. “Aspirasi ini sudah direspon anggota dewan. Sebelumnya sudah disurvei serta sudah studi banding ke daerah yang mempunyai kegiatan hampir sama seperti ini,” ujarnya.

Abdi merasa cukup puas karena antusias masyarakat cukup tinggi untuk menyaksikan kegiatan manyampir buaya ini. Ia berharap kegiatan ini dapat lebih menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Tabalong.(jejakrekam)

Penulis Herry
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.