Foto : Retno/ACT
MINGGU (8/12/2019) pagi, tepat 15 hari pasca kebakaran besar, suasana Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kotabaru, tampak senyap. Reruntuhan rumah sudah dibersihkan dan menjadi tanah lapang dengan warna yang menghitam. Tak banyak aktivitas warga terlihat. Duka masih menyelimuti.
PAGI itu meski Kabupaten Kotabaru diguyur gerimis, namun puluhan relawan gabungan tampak bersemangat berjalan ke pelabuhan menuju Desa Sungai Bali. Mereka adalah relawan dari MRI-ACT Kotabaru, Himpunan Balakar Saijaan (HBS), Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota serta IPM. Bersama mereka berkolaborasi untuk menyapa kembali warga terdampak bencana di Desa Sungai Bali.
Ketua MRI-ACT Kotabaru Hamas Al Qasam menjelaskan maksud para relawan kali ini adalah untuk kembali mendistribusikan bantuan logistik berupa pangan, perlengkapan sekolah, perlengkapan bayi dan peralatan dapur.
“Selain itu, kami juga akan mengedukasi warga melalui simulasi penanganan kebakaran,” ujarnya.
BACA : ACT-MRI Kalsel Berikan Dampingan Psikososial Bagi Anak-Anak Pulau Sebuku
Muhammad Zein selaku Wakil Ketua HBS berharap dengan simulasi tersebut bisa mengurangi risiko bencana serupa. “Kejadian kebakaran kemarin adalah yang pertama kali di Desa Sungai Bali dan dampaknya sangat besar, tentu menjadi sangat penting bagi warga untuk diedukasi sehingga jika pun ada ancaman serupa bisa diminimalisir dampaknya,” terangnya.
Aksi para relawan hari itu disambut baik oleh Sekretaris Desa Sungai Bali Nur Rahmah. “Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kami, terimakasihatasperhatian para relawan,” ungkapnya.
Nur Rahmah menyampaikan bahwa data terbaru dampak kerusakan menimpa sebanyak 156 KK atau 417 jiwa. Sementara, rumah terbakar berjumlah 162 buah.
Pantauan MRI-ACT Kotabaru dari Posko Induk BPBD, bantuan logistik sudah mencukupi. “Alhamdulillah untuk pemenuhan konsumsi, warga sudah memasak secara mandiri,” ujar Hamas.
BACA JUGA : PKS se-Kalsel Kumpulkan dan Sebarkan Bantuan untuk Korban Terdampak Kebakaran di Pulau Sebuku
Para relawan masih terlihat berdatangan setiap hari demi membantu warga. Kepedulian relawan tersebut berbuah kebaikan dari warga. Secara swadaya, warga bergotong-royong membuat dapur umum khusus relawan. “Ini ungkapan terima kasih warga untuk para relawan,” pungkas Hamas.(jejakrekam)