Hindari Kelangkaan Premium, Pertamina Dorong Konsumen Gunakan BBM Non Subsidi

0

MENINDAKLANJUTI kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di Kalimantan Selatan, Pertamina menghimbau dan mendorong konsumen untuk menggunakan BBM non subsidi yang banyak tersedia.

REGION Manager Communication & CSR Pertamina Kalimantan, Hepi Wulansari mengatakan hal ini bisa dikarenakan pemerintah telah membatasi kouta BBM bersubsidi jenis premium terkait penyaluran jumlah realisasi kuota 2019 sebesar 333.082 KL yang lebih kecil dari realisasi 2018 yaitu sekitar 338.377 KL.

“Kouta BBM jenis premium sampai 31 Oktober 2019 sudah mencapai 277.416 KL, dan realisasi hingga akhir Oktober 2019 mencapai 320.727 KL,” jelasnya, Selasa (12/11/2019), saat di hubungi via WA.

BACA: Pertamina Gelar Simulasi Keadaan Darurat Di TBBM Kotabaru

Pihaknya juga menegaskan, saat ini di Kalsel penyaluran sudah melebihi kuota 16 persen diatas kuota year to date dengan jumlah lembaga penyalur yang menjual premium ada sekitar 129.

“Mengingat premium di Kalimantan merupakan BBM penugasan yang diberi kuota oleh pemerintah, sehingga kami akan terus memastikan stok bbm non subsidi tersedia cukup di SPBU,” jelasnya.

Sekedar diketahui saat ini rata rata antrean premium yang terjadi di SPBU terdapat kendaraan dengan kategori mobil mewah. Padahal disebutkan bahwa BBM yang diisi minimal Oktan 90, terdapat pada BBM jenis pertalite, bukan pada jenis premium.

Pertamina berharap agar BBM jenis premium dapat dinikmati oleh masyarakat yang membutuhkan, selain proses pembakaran tidak sesuai antara jenis kendaraan dengan BBM yang digunakan, maka akan berdampak terhadap kerusakan mesin.

BACA JUGA: Lebih Cepat Dari Target, Menteri ESDM Apresiasi Kemajuan RDMP Balikpapan

“Pertamina akan terus mendorong konsumen menggunakan bbm non subsidi, walaupun tidak ada peraturan mengenai keharusan menggunakan jenis BBM. Dan, jika masyarakat menemukan indikasi penyimpangan premium atau solar di SPBU, dpt menginformasikan ke call center pertamina di nomor 135,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan, H Saibani mengatakan bahwa pihaknya berharap kepada pemerintah bisa dengan cepat mengatasi hal ini. Tentunya dengan cara penambahan kouta premium.

“Dengan penambahan kouta sehingga tidak menimbulkan kepanikan masyarakat dan kami tentunya juga meminta masyarakat menggunakan bbm pertalite, pertamax atau pertamax turbo untuk menunjang aktifitas,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.