Kredit Macet Bank Kalsel Turun, DPRD Tetap Panggil Jajaran Direksi

0

KINERJA Bank Kalsel dinilai mulai membaik, seiring dengan turunnya angka kredit macet atau non performing loan (NPL) pada semester I tahun 2019 ini. Dari awalnya NPL berkisar 5,26 persen kini turun menjadi 4,36 persen secara umum.

TAK hanya di Kantor Utama Bank Kalsel serta cabang-cabang yang ada di Kalimantan Selatan. NPL atau kredit macet yang disalurkan bank pelat merah milik Pemprov Kalsel dan 13 kabupaten/kota ini juga turun di Kantor Bank Kalsel Cabang Jakarta, bisa mencapai lima persen padahal sebelumnya di atas angka tersebut.

“Ini gambaran sementara yang kami dapat dari direksi Bank Kalsel. Namun, kami tetap menginginkan data yang mendetail, karena menyangkut penggunaan dana publik serta penyertaan modal Pemprov Kalsel,” ucap Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo di Banjarmasin, Jumat (1/11/2019).

BACA : OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Di Kalsel Tinggi Di Atas Nasional

Untuk menghimpun data sebagai bahan dalam rapat dengar pendapat dengan jajaran direksi Bank Kalsel, Imam mengatakan kunjungan ke cabang Jakarta juga dipaparkan masalah itu.

Diakui Imam, paparan dari Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin soal turunnya angka NPL serta penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp 350 miliar sudah terserap lebih dari 85 persen per Agustus 2019, harus tetap digali.

Termasuk, rencana Bank Kalsel untuk inovasi IT berupa server dan perangkat aplikasi sistem online ditingkatkan dengan sistem yang lebih kompetitif dalam pelayanan perbankan agar bsa bersaing dengan bank konvensional.

“Ya, Bank Kalsel ingin IT yang ada bisa memudahkan semua transaksi serta pengawasan dari DPRD Kalsel. Tinggal menekan aplikasi, maka laporan Bank Kalsel bisa dengan mudah diakses,” kata legislator PDI Perjuangan ini.

BACA JUGA : Kucurkan Kredit Rp 8,9 Triliun, Laba Diraih Bank Kalsel Hanya Rp 175 Miliar

Sementara itu, Kepala Divisi IT Fesar Parulian, didampingi Sekretaris Bank Kalsel, Hadi Rahman mengungkapkan NPL Bank Kalsel pada semester I tahun 2019 ini menjadi 4,36, dari semula 5,26.

“Angka ini lebih baik dibanding pada semester sama Tahun 2018. Begitu pula terkait IT, Bank Kalsel akan menginovasi perangkat lunak pendukung transaksi perbankan agar pelayanan lebih optimal bagi nasabah dan bersaing dengan bank konvensional,” ucap Fesar Parulian.(jejakrekam)

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.