Di Amuntai, UAS Singgung Kitab-Kitab Karangan Ulama Besar Banjar

0

HALAMAN dan ruang induk Masjid At-Taqwa Amuntai memutih. Ribuan jamaah memenuhi masjid terbesar di ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu untuk menyambut dan mendengarkan tausyiah ulama kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS).

UAS pun disambut bak tamu kehormatan oleh Bupati HSU Abdul Wahid, para ulama, habaib dan tokoh masyarakat bersama jajaran pejabat Forkompimda HSU di Amuntai, Selasa (29/10/2019).

Bupati HSU Abdul Wahid pun bersyukur karena di tengah jadwal yang begitu padat, UAS bisa menyapa masyarakat HSU untuk memberikan tausyiah dalam tabligh akbar. Sebelumnya, UAS mengisi acara tabligh akbar di Lapangan Polsek Gunung Sambung, Kabupaten Banjar, Senin (28/10/2019) malam yang juga dibanjiri umat.

Mantan Ketua DPRD HSU ini menerangkan, demi kecintaan kepada UAS yang disebut-sebut pengganti dai sejuta umat KH Zainuddin MZ, warga Amuntai dan sekitarnya sejak dari subuh hari telah memadati Masjid At Taqwa, menunggu tabligh akbar.

BACA : Lokasi Tabligh Akbar UAS Dipindah ke Tanjung Expo Center

“Tabligh Akbar ini juga bertepatan dengan masuknya bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menjadi tradisi bagi umat Islam di Kalsel untuk memperingati kelahiran Rasulullah SAW. Semoga menjadi keberkahan bagi kita semua,” kata Wahid.

Dalam ceramahnya, UAS pun mengaku bersyukur bisa bertemu dengan ayah sahabatnya asal Amuntai saat menimba ilmu di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

“Saya sudah lama tak bertemu. Saya bersyukur saat datang ke Amuntai, bisa bertemu dengan ayah sahabat saya. Baru kali ini, saya datang ke Amuntai,” kata ulama muda asal Riau ini.

Bagi UAS, Kalimantan Selatan khususnya Amuntai merupakan daerah yang melahirkan banyak ulama, bahkan memegang teguh prinsip keagamaan yang ketat. Hingga, dari Tanah Banjar, melahirkan ulama-ulama besar yang jadi rujukan umat Islam di Nusantara.

BACA JUGA : Sempat Diwarnai Hujan, Tabligh Akbar UAS Tetap Penuh Lautan Jemaah

“Ya, seperti Kitab Sabilal Muhtadin yang dikarang Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary, Kitab Fiqih Parukunan hingga Kitab Ad-Durun Nafis yang disusun Syekh Muhammad Nafis Al-Banjary juga dipakai di Riau. Jadi, kitab-kitab yang dikarang ulama Banjar ini menjadi rujukan umat Islam, termasuk di Riau,” papar UAS.

Dalam kesempatan itu, UAS pun mengimbau agar seluruh umat Islam di HSU dan sekitarnya menjaga keluarga agar selama dunia akhir, serta memperbanyak bekal untuk mengarungi hidup nanti di akhirat kelak. “Benteng terakhir menyelamatkan anak-anak kita di akhir zaman ini adalah dengan menyekolahkannya ke pondok pesantren,” ucap UAS.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:ulama amuntai
Penulis Muhammad
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.