Didekati Denny Indrayana, PKS Masih Berhitung Kongsi Politik

0

TIGA partai politik (parpol) telah didekati Denny Indrayana. Pakar hukum tata negara dan guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini telah merapat ke Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

MANTAN Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengutus Koordinator Relawan Denny Indrayana, Sugeng Aribowo mengambil formulir pendaftaran bakal calon Gubernur Kalsel di DPW PKS Kalsel, Sabtu (19/10/2019) lalu.

Usai tuntas kesibukannya di Australia, Sugeng mengungkapkan Denny Indrayana yang sendiri akan mengantarkan formulir pendaftaran bakal calon gubernur ke DPW PKS Kalsel.

Sekretaris DPW PKS Kalsel Awan Subarkah mengakui baru dua figur yang telah mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

BACA : Membaca Langkah Politik ‘Pambakal Anum’ Denny Indrayana

“Untuk bakal calon gubernur, baru Prof Denny Indrayana. Setelahnya, disusul mantan anggota  DPD RI HM Sofwat Hadi mengambil formulir bakal calon wakil gubernur. Ya, kami juga sempat bertanya kenapa Pak Sofwat Hadi hanya mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, karena belum berani bertarung di Pilgub Kalsel dengan calon petahana, Gubernur Sahbirin Noor,” ucap Awan Subarkah kepada jejakrekam.com, Jumat (26/10/2019).

Menurut Awan, PKS tetap membuka peluang bagi semua figur yang ingin mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur atau wakil gubernur. Dipastikannya, PKS menerapkan beberapa prosedur seperti uji kepatutan dan kelayakan bagi para figur calon pemimpin daerah itu.

“Makannya, bagi pelamar calon gubernur maupun calon wakil gubernur, harus melengkapi sejumlah persyaratan saat pendaftaran atau pengembalian berkas. Salah satunya, naskah visi dan misi. Sebab, kami mencari calon yang sesuai dengan langkah serta visi dan misi partai,” kata anggota DPRD Kota Banjarmasin ini.

BACA JUGA :Membaca Langkah Politik ‘Pambakal Anum’ Denny Indrayana

Dengan lima kursi di DPRD Kalsel, Awan mengatakan mau tak mau parpolnya harus menjalin kongsi politik dengan partai lain. Menurut dia, semua berkas pelamar akan diproses tim pemenangan wilayah untuk diserahkan ke DPP PKS di Jakarta yang akan menentukan siapa figur yang akan diusung.

“Kami juga harus mempertimbangkan partner koalisi untuk Pilgub Kalsel 2020 mendatang. Ya, memang ada beberapa pendekatan dengan parpol lain,” ucap Awan.

Apakah PKS tak menjalin kongsi politik dengan parpol di luar pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, usai Partai Gerindra merapat ke koalisi besar? Awan mengatakan dalam politik, semua bisa terjadi, karena PKS sudah memastikan diri berada di luar pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin atau oposisi.

“Memang, ada PAN dan Partai Demokrat. Namun, dalam pilkada, tentu peta politik akan berbeda dengan kondisi politik nasional. Ya, lihat nanti saja,” kata Awan.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.