Air Leding Masih Terasa Payau, Warga Pilih Beli Air Isi Ulang

0

SEJAK kemarau panjang melanda Banjarmasin dan sekitarnya, hingga kadar garam yang tinggi di Sungai Barito dan Sungai Martapura, memicu pasokan air bersih olahan PDAM Bandarmasih sempat menurun drastis. Meski kini, Intake Sungai Bilu sudah mulai beroperasi, namun debit air belum normal seperti sediakala.

BANJARMASIN sendiri dikenal dengan kota seribu sungai yang justru mengalami krisis air bersih, ketika intrusi air laut memasuki hampir semua jaringan sungainya.

Peluang ini pun dimanfaatkan sejumlah pedagang air keliling dengan gerobak serta depo air minum isi ulang yang cukup menjamur di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.

Rahmat, warga Jalan Teluk Tiram mengakui sejak pasokan air leding sangat terbatas, bahkan sebagian mengalami kemacetan total dengan berbagai alasan, pipa bocor hingga kadar garam tinggi, kebutuhan air bersih sangat tinggi.

BACA : Pipa Bocor, PDAM Bandarmasih Gratiskan Air Leding Bagi Pelanggan Terdampak

“Untuk air minum, meski saat ini sudah cukup lancar, tapi saya masih menggunakan air isi ulang dari depo yang ada. Selain lebih terjamin higienitasnya, membeli air isi ulang juga bisa langsung diminum beda dengan air olahan PDAM Bandarmasih yang harus dimasak dulu,” ucap Rahmat kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Sabtu (12/10/2019).

Ia mengakui saat ini air olahan PDAM Bandarmasih masih terasa payau. Menurut dia, termasuk air yang dibeli dari para pedagang keliling juga terasa hal serupa. Rata-rata air leding dalam jerigen dijual seharga Rp 500 hingga Rp 2.000, tergantung besar kecilnya. Untuk ukuran 12 liter hingga 30 liter air.

Lain lagi, dengan Hanafiah. Pemilik warung minuman dan makanan di Pasar Sudimampir 1 juga merasakan hal serupa. Menurut dia, untuk keperluan air minum, kebanyakan membeli air galon atau air isi ulang dari depo. “Walau saat ini sudah turun hujan, namun air masih terasa asin. Bahkan, juga berimbas ke air olahan PDAM juga terasa sedikit payau,” ucap Hanafiah.

BACA JUGA : Air Leding Mati Total, PDAM Bandarmasih Didesak Beri Kompensasi Bagi Pelanggan

Lain lagi dengan Mukri, warga Jalan Kuin Utara mengaku lebih memilih membeli air isi ulang untuk keperluan air minum. Menurut dia, ada beberapa depo pengisian air tak mengambil air dari PDAM Bandarmasih, tapi dari air pegunungan di Tanah Laut. “Kalau beli air galon pabrikan jelas mahal, kalau isi ulang cukup bayar Rp 5.000 saja, tetap terjamin rasanya,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.