Sudah Lamar Tiga Parpol, Eks Bupati Harun Nurasyid Seriusi Pilkada HST

0

TIGA parpol yang membuka penjaringan bakal calon Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) telah didekati Harun Nurasyid. Mantan Bupati HST periode 2010-2015 menyatakan serius untuk maju berlaga dalam suksesi 2020 mendatang.

TAK hanya melamar ke DPC PDIP HST di Barabai, Harun Nurasyid pun telah memasukkan berkas pencalonan ke DPD Partai Golkar HST dan DPC Partai Nasdem HST.

“Saya maju kembali karena ada panggilan dari masyarakat untuk membenahi Barabai dan HST umumnya. Ini seperti yang sudah alami saat Pilkada 2010 lalu, saat itu saya masih bertugas di Tenggarong,” kata Harun Nurasyid kepada jejakrekam.com, Kamis (26/9/2019).

Menurut dia, dukungan dari masyarakat terkhusus para alim ulama yang ada di HST, turut memotivasi dirinya untuk mendaftarkan diri sebagai calon bupati.

BACA : Tunggu Persetujuan DPRD, KPU Usulkan Dana Pilkada HST Rp 22 Miliar Lebih

Harun menyebut dirinya tidak melakukan pendekatan khusus kepada parpol-parpol yang memiliki kursi di DPRD HST. Karena terbuka, dirinya pun menyerahkan formulir pendaftaran dan melamar sebagai bakal calon bupati.

“Bismillah saja. Pokoknya, kalau ada parpol yang buka pendaftaran, saya akan ajukan lamaran,” kata mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Kutai Kertanegara ini.

Sebagai kader Partai Nasdem, Harun pun mengatakan dirinya juga turut mendaftarkan ke parpol yang didirikan Surya Paloh. Walaupun saat ini , ada pula Sekretaris DPW Partai Nasdem Kalsel yang juga anggota DPRD Kalsel, Akhmad Rozanie Himawan Nugraha mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.

“Bagus saja, tidak ada persoalan. Karena penentuan siapa yang akan dipilih itu ditentukan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh berdasar hasil survei yang dilakukan partai,” ucap Harun Nurasyid.

BACA JUGA : Partai NasDem Dukung Penuh Kadernya di Pilkada HST 2020

Disinggung soal kegagalannya dalam Pilkada HST 2015 lalu? Harun mengatakan dirinya berlatar belakang seorang birokrat, tentu ingin menerapkan politik yang beretika dan taat aturan. Menurut dia, kegagalan itu karena bagian dari dinamika politik yang tengah memanas terjadi di HST, ketika itu.

“Banyak faktor. Yang pasti, saya sebenarnya ingin menikmati masa pensiun, namun termotivasi karena adanya permintaan masyarakat dan alim ulama,” ucapnya lagi.

BACA LAGI : Tanpa Petahana, Kontestan Pilkada HST Diprediksi Ada Lima Paslon

Harun Nurasyid pun juga menyinggung soal gerakan #SaveMeratus dalam penyelamatan Pegunungan Meratus sebagai bagian dari politik pencitraan, terbukti izin tambang itu sudah didapat dua perusahaan besar itu sebelum dirinya menjabat jadi bupati. (jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.