Sosiolog ULM Sebut Aksi Demo Mahasiswa Panggilan Kaum Intelektual

0

GELOMBANG aksi mahasiswa turun ke jalan dari berbagai elemen dan kampus di Kalimantan Selatan pada pekan ini makin bergelora, mendapat sokongan dari akademisi FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Nasrullah.

NASRULLAH menilai aksi para intelektual kampus tersebut dianggap bagian dari koreksi terhadap eksekutif dan legislatif yang telah menelurkan produk hukum secara reaksioner dan bertentangan dengan semangat reformasi.

“Gerakan aksi mahasiswa yang bersatu di berbagai daerah saat ini merupakan momentum langka. Bagaimana tidak, sejak reformasi tahun 1998 hingga 2019 ini, membutuhkan jeda waktu 21 tahun, gerakan mahasiswa besar-besaran kembali lagi,” kata Nasrullah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Rabu (25/9/2019).

BACA : Sempat Saling Dorong, Aksi Demo Mahasiswa Diadang Pagar Betis Polisi

Bagi alumni IAIN Antasari ini, dari jeda 21 tahun itu pula, berarti mahasiswa yang berdemontrasi saat ini adalah mereka yang lahir seputaran hiruk pikuk reformasi 1998.

“Mereka, mahasiswa itu adalah anak-anak reformasi yang melanjutkan tongkat estafet. Tak usah bertanya atau ragu, kalau mahasiswa ditunggangi. Ini adalah panggilan darah muda intelektual, mereka bersatu dalam ideologi kritis menyuarakan ketidakberesan yang selama ini di berselimut kekuasaan,” ungkap sosiolog jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

BACA JUGA : Tuding Gubernur Lakukan Pencitraan, Paman Birin : Kami Serius Tangani Karhutla

Nasrullah menilai apapun hasil gerakan mahasiswa saat ini, setidaknya akan menjadi momentum penting bagi menentukan arah bangsa ke depan.

“Demonstrasi mahasiswa tidak hanya penting bagi kehidupan bangsa, juga menjadi mozaik catatan pribadi mahasiswa itu sendiri. Atas dasar itu, kepada mahasiswa yang berdemontrasi, nanti setelah usai aksi demo ini,” ungkap intektual muda Dayak Bakumpai ini.

Dia menyarankan mahasiswa yang akan berangkat aksi untuk mengumpulkan segenap catatan apa yang telah dilihat, dialami dan diketahui. “Sebab, generasi akan datang akan belajar melalui buku-buku catatan para demonstran,” tandas Nasrullah.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.