Hasilkan Deklarasi Banjarmasin, Konsep Banjarbakula Jadi Andalan

0

TEMU nasional Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), City Sanitation Summit (CSS) XIX tahun 2019 di Banjarmasin, menghasilkan pernyataan sikap yang dinamakan Deklarasi Banjarmasin.

WALIKOTA Depok Mohamad Idris langsung membacakan Deklarasi Banjarmasin. Yakni, kepemimpinan kuat untuk keberlajutan sanitasi aman.

“Kami bupati dan walikota yang tergabung dalam Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) dalam rangka pencapaian SDGs, khususnya tujuan keenam tentang pembangunan air minum dan sanitasi,” ucap Mohamad Idris diikuti para kepala daerah yang hadir dalam forum akbar ini.

Komitmen Deklarasi Banjarmasin itu antara lain:

Pertama, mengkonsolidasikan seluruh sumber daya dan mewujudkan pencapaian SPM yang ada melalui peningkatan alokasi dana desa atau kelurahan partisifasi dunia usaha, pemanfaatan dana zakat, infaq, sadaqah, wakaf atau ziswaf, dan mengkonsolidasikan seluruh sumber dana masyarakat, mitra pembangunan, lembaga kredit mikro dan hibah perorangan atau kelompok

Kedua, menyelenggarakan layanan sanitasi menyeluruh berkelanjutan menuju sanitasi aman melalui pemisahan regulator dan operator, peningkatan kapasitas kelembagaan serta peyertaan modal bagi daerah yang memiliki badan usaha layanan sanitasi.

BACA : Menteri Bappenas Sentil Kepala Daerah Tak Punya Target PHBS

Ketiga, merekomendasikan kepada pemerintah pusat dengan menyiapkan strategi dan arah kebijakan, dukungan pembiayaan untuk pelaksanaan implementasi yang responsif terhadap variasi kebutuhan daerah (kabupaten atau kota).

Kemudian memperluas tugas provinsi untuk pelaksanaan dukungan pembiyaan di bidang sanitasi, dan memberikan penghargaan atau insentif kepada pemerintah kabupaten atau kota yang telah berhasil dalam pencapaian target sanitasi.

Rapat tahunan CSS AKKOPSI yang dihelat di Hotel Rattan Inn Banjarmasin dibuka Gubernur Kalsel Sahbirin Noor diwakili Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie, Selasa (25/9/2019).

BACA JUGA : Kepala Bappeda Kalsel : Kota Metropolitan Itu Banjarbakula, Bukan Hanya Banjarmasin

Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie pun membacakan sambutan Gubernur Sahbirin Noor yang mengatakan dalamkonsep pengembangan wilayah, baik di kabupaten maupun kota, sanitasi merupakan aspek yang sangat penting. Utamanya, layanan sanitasi menyeluruh dan berkelanjutan. “Di Kalimantan Selatan, saat ini banyak kabupaten dan kota, yang saya lihat sudah membenahi strategi sanitasinya,” ujarnya.

Keseriusan Pemprov Kalsel ini diungkapkan Haris Makkie adalah lewat konsep pengembangan wilayah kota Metropolitan Banjarbakula dengan mencakup Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito kuala, dan Kabupaten Tanah Laut di lima daerah Kalsel.

BACA LAGI : Jika Sudah Ada Perpres, Metropolitan Banjarbakula Terjamin Pendanaannya

“Saat ini, Banjarbakula, merupakan satu dari 10 kawasan metropolitan baru yang saat ini tengah dikembangkan di Indonesia. Dalam pengembangannya, yang menjadi prioritas adalah tata kelola sanitasi,” jelasnya.

Haris pun menyebut saat ini Banjarbakual dengan memiliki fasilitas pendukung kawasan seperti bus rapid transit (BRT) sebagai moda transportasi pendukung, ditopang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjarbakula.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.