Pandora 2019 untuk Perkenalkan Seni dan Kuliner Nusantara

0

MASIH dalam rangkaian peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan Indonesia, KBRI Den Haag mengadakan acara yang dinanti-nanti warga Indonesia dan Friends of Indonesia di Belanda, Pasar Indonesia Raya (Pandora), 13-15 September 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pandora kali ini juga diselenggarakan di gedung Broodfabriek Expo & Event Centre, Rijswijk, Belanda, dan mampu menyedot perhatian belasan ribu pengunjung.

PANDORA 2019 dibuka secara resmi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, dan Walikota Rijswijk, Michel Bezuijen, dan juga dihadiri sejumlah Duta Besar negara sahabat, antara lain Duta Besar Cina, Duta Besar El Salvador, Duta Besar Thailand, Duta Besar Kuwait, Duta Besar Banglades, dan kalangan pers Belanda dari The Holland Times dan Diplomat Magazine.

Sebelum acara dibuka secara resmi, Dubes Puja menyempatkan diri untuk tampil bersama dengan Dharma Wanita Persatuan KBRI Den Haag yang dibalut dalam busana indah Nusantara dan menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah, termasuk lagu Indonesia Tanah Air Beta. Salah satu lirik syair lagu menyentuh yang disenandungkan adalah ungkapan kecintaan terhadap tanah air Indonesia, sebagai negara terindah yang tiada duanya. Penampilan disambut oleh tepuk tangan meriah oleh ribuan  pengunjung yang memang sangat rindu dengan tanah air.

Walikota Rijswijk mengungkapkan kegembiraannya atas undangan dan kesempatan yang diberikan untuk menghadiri kembali pembukaan acara Pandora tahun 2019 yang telah menjadi salah satu acara favorit di kota tersebut.

“Saya tidak berpikir lama ketika menerima tawaran untuk hadir di acara Pandora dari Dubes Puja. Saya merasa bangga karena ini adalah ketiga kalinya kota Rijswijk dipilih sebagai tempat diselenggarakannya festival dan perhelatan kebudayaan Indonesia terbesar di Belanda. Acara Pandora tahun ini pastinya akan berjalan dengan sukses sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata. Michel.

Sementara itu, Dubes Puja di awal pidato pembukaannya menyatakan bahwa dirinya merasa bahagia sekali karena dapat merayakan hari kemerdekaan bersama dengan para tamu undangan, komunitas Indonesia, dan seluruh pengunjung yang hadir. Acara ini adalah acara yang paling dinanti-nanti setiap tahunnya.

“What a beautiful day. Selamat datang kepada seluruh pengunjung dan selamat mengikuti acara Pandora tahun ini. Saya berharap anda semua dapat menikmati dan bergembira dengan berbagai macam suguhan musik, tari-tarian, dan makanan lezat dari seluruh Nusantara. Saya yakin anda semua akan pulang dengan perut kenyang”, ujar Dubes Puja.

Pandora tahun ini diikuti oleh 47 stan kuliner Nusantara dan 37 stan produk Indonesia. Bahkan aroma masakan Indonesia sudah mulai tercium dari luar gedung Broodfabriek. Pengunjung dapat menikmati berbagai masakan Indonesia antara lain Padang, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Betawi dan bermacam jenis bakso dan mie ayam, serta berbagai jajan pasar dan kue-kue nusantara. Di meja makan, beberapa pengunjung wanita duduk berkelompok sambil asik menikmati makanan dengan berbincang-bicang. Kegiatan Pandora sangat menarik dikunjungi karena selain tidak dipungut bayaran untuk masuk, tapi juga pengunjung dapat menikmati berbagai macam makanan dengan harga terjangkau tanpa harus repot-repot memasak di rumah.

Di stan penjual, berjejer bermacam-macam produk Indonesia dari teh, sabun, kain, rempah-rempah, tanaman Indonesia, kerajinan, serta makanan ringan. Seorang pedagang kain kebaya Erna, mengaku jauh-jauh datang ke Belanda dari Jakarta demi mengikuti acara ini.

“Alhamdulillah, dari hari pertama stan saya banyak dikunjungi oleh pembeli. Dagangan laris manis padahal ini pertama kalinya dirinya ikut Pandora. Tahun depan pasti saya akan ikut lagi,” katanya.

Erna bukanlah satu-satunya pedagang yang datang langsung dari Indonesia. Erna mengaku datang bersama beberapa teman lainnya dan merasakan hal yang sama. Bertha, seorang wirausaha muda Indonesia yang sedang menempuh studi di Amsterdam juga turut serta memperkenalkan produk-produknya. Bertha memperkenalkan produk tas dengan bahan dasar kain tenun dari NTT bermerk Ayotupas Handmade Indonesia dan produk kaos batik berdesain minimalis namun modern merk SeKawan. Dirinya sudah mulai menjual produk Ayotupas satu tahun yang lalu di Amsterdam, dan bulan lalu mulai memperkenalkan produknya di Bali.

Selain itu, deretan stan juga diramaikan oleh stan dari Transvision, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Yayasan Alzheimer, BNI dan Garuda Indonesia. Acara Pandora juga diwarnai oleh berbagai pertunjukan musik, tari, dan peragaan busana. Berbagai  artis dan seniman asli Indonesia yang telah menetap di Belanda dan juga seniman yang langsung didatangkan dari tanah air seperti Kelompok Musik Tradisional Ki Ageng Ganjur dan Imam Jimbrot beserta Mel Shandy, Bali Blues Brothers dan Gus Teja, Bona Indonesian Idol serta Fitri Carlina meramaikan acara ini.

“Saya sangat senang berada di sini. Saya sangat suka masakan Indonesia. Saya senang acara ini karena saya bisa menikmati masakan Indonesia,” ujar Rick Maliangkay, warga negara Belanda.

Seorang pengunjung lain dari Nigeria, Mohammed, mengaku datang tiap hari ke Pandora. Dia mendengar acara ini dari temannya orang Indonesia. “Acara ini sangat menarik, pengunjung di sini juga sangat ramah, dan makanannya sangat enak. Saya sangat suka es cendol,” ujar Mohammed.

Disamping dihadiri oleh ribuan warga Indonesia, warga Belanda keturunan Indonesia serta warga Belanda, tampak juga pengunjung yang berasal dari negara-negara lain seperti Maroko, Turki, China, India serta warga Eropa lainnya. Pandora tahun 2018 dihadiri belasan ribu pengunjung.(jejakrekam)

Penulis Andi Oktaviani
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.