KABUT asap pekat diduga akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) mulai menyelebungi Kota Banjarmasin, Kamis (12/9/2019) pagi. Kejadian ini sudah berlangsung hampir sepekan di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan.
BEBERAPA kawasan yang terpantau diselimuti kabut asap ini tampak terlihat di Sungai Martapura. Terutama di pusat keramaian seperti di kawasan Menara Pandang dan Siring Nol Kilometer hingga Pasar Lama.
Adanya kabut asap ini membuat beberapa warga pun mulai mengenakan masker. Saat beraktivitas di pagi hari, kabut asap yang cukup pekat ini cukup mengganggu aktivitas warga. Hampir sepekan kabut asap sudah terasa, namun beberapa hari ini kualitas udara di Banjarmasin mulai menurun. Ini ditandai dengan tingginya partikel debu seperti terekam di papan ISPU di Jalan Lambung Mangkurat depan Hutan Kota Korem 101/Antasari Banjarmasin.
BACA : Asap Karhutla Selimuti Banjarmasin, Muhyar: Belum Membahayakan
“Hari ini memang sudah terasa pekatnya kabut asap. Jelas, sudah menganggu kesehatan. Apalagi, ada kegiatan harus di luar ruangan seperti sekarang, terpaksa harus menghirup udara bercampur asap,” tutur Syafruddin kepada awak media, Kamis (12/9/2019).
Ia mengaku merasa sudah mulai gatal di tenggorokan, usai menghirup udara yang bercampur kabut asap. Lain lagi dengan Eno, beberapa hari ini sudah mengenakan masker setiap kali keluar rumah.
Bai Eno maupun Syafruddin berharap agar instansi terkait bisa segera mengatasi kabut asap agar tak menjadi bencana yang merugikan masyarakat. “Khawatirnya, kabut asap ini berdampak pada kesehatan,” ucapnya.
BACA JUGA : Sore Dan Malam Hari, Banjarmasin Mulai Diselimuti Kabut Asap
Saat berada di kawasan Siring Nol Kilometer, Walikota Ibnu Sina pun mengaku turut merasakan apa yang dirasakan warga. Pemimpin kota yang terkenal akrab dengan dunia media sosial (medsos) langsung menguntai permintaan maaf atas ketidaknyamanan warga dengan pekatnya kabut asap.
“Saya mengimbau agar masyarakat bisa menjaga kesehatan di tengah kabut asap yang cukup pekat ini. Semoga kabut asap ini segera hilang,” ucap mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.
Ibnu Sina mengakui ada beberapa masukan dari sejumlah kalangan agar meliburkan sekolah, agar anak-anak tidak terganggu kesehatan karena terus menerus menghirup kabut asap. “Sementara ini, belum diperlukan berdasar pertimbangan saya untuk meliburkan anak sekolah,” pungkasnya.(jejakrekam)