Hasil Survei Banua Meter Elektabilitas Petahana di Pilkada Kalsel Menurun

0

ADA lima kabupaten dan dua kota yang akan menghelat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 2020 mendatang. Menariknya, rata-rata kepala daerah yang menjabat pada periode hasil pilkada 2015 itu, masih satu periode sehingga peluang terbuka untuk maju kembali.

DIREKTUR Banua Meter, Dr Taufik Arbain mengungkapkan berdasar hasil survei yang dilakukan timnya di 7 kabupaten dan kota di Kalsel, hanya satu atau dua kepala daerah yang aman secara elektabilitasnya di suksesi 2020 mendatang.

“Rendahnya elektabilitas petahana ini disebabkan blunder yang dilakukan sang incumbent ini sendiri. Misalnya, di Kabupaten Kotabaru, ada kasus yang tidak berkesudahan dalam konteks politik, sehingga hasil survei Bupati Kotabaru berada di bawah 50 persen elektabilitasnya,” papar Taufik Arbain dalam sarasehan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Taruna Merah Putih Kalsel di Café Capung, Banjarmsin, Jumat (16/8/2019).

BACA : Tawarkan Muhidin-Khairul ke Golkar, Jika Ditolak, PAN Siap Tantang Petahana

Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini mengungkapkan rendahnya elektabilitas berdasar hasil survei Banua Meter ini disebabkan kebijakan kepala daerah yang dinilai tidak memihak masyarakat.

“Orang hari ini bisa mendapatkan informasi, sehingga pikiran-pikiran yang berhubungan bagaimana seharusnya dan sepatutnya bagaimana (kebijakan publik) bisa dikonstruksi oleh masyarakat,” papar Staf Khusus Gubernur Kalsel ini.

Doktor jebolan UGM ini berpendapat ketidakpuasan masyarakat atas kebijakan kepala daerah bisa berimbas terhadap naiknya elektabilitas figur penantang.

BACA JUGA : Tanpa Petahana, Kontestan Pilkada HST Diprediksi Ada Lima Paslon

Wakil Ketua Dewan Kesenian Kalsel ini menegaskan hasil survei ini tentu menjadi pukulan telak bagi kepala daerah petahana, sebab sangat rawan dikalahkan penantang di ajang demokrasi lima tahunan.

“Situasi (elektabilitas) seperti itu tidak terlalu aman, dan sangat kuat untuk bisa dilawan, terlebih figur penantang punya kapasitas yang cukup termasuk modal politik,” ucap Taufik.

Namun, ia menilai meskipun elektabilitas kepala daerah petahana belum aman, masih ada harapan untuk bisa memenangkan pilkada tahun depan. Dengan cacatan, kepala daerah petahana memetakan ulang kekuatan dan jaringan politiknya.

BACA LAGI : PPP Dorong Aditya dan Jaya Maju Mencalon di Pilwali Banjarbaru

“Selanjutnya, incumbent tidak membuat kebijakan yang berpotensi menggerus elektabilitas. Belajar dari pengalaman mantan Walikota Banjarmasin Yudhi Wahyuni ketika menjelang Pilwalkot Banjarmasin justeru menerbitkan aturan yang tidak populer seperti menertibkan PKL di pinggir jalan. Nah, inilah yang dimanfaatkan lawannya (H Muhidin),” imbuh Taufik.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.