Rugi di Acan, Untung di Asam

Oleh : Noorhalis Majid

0

ADA sebagian yang mengatakan rugi di acan untung di asam. Ada pula yang mengatakan, rugi di asam bahujung di bawang. Yang sering saya dengar dari ibu saya berbunyi, rugi di acan (terasi) untung di asam.

APAPUN bunyinya, maknanya sama. Bahwa seorang pedagang memiliki strategi memikat pembeli. Memberikan harga yang murah, salah satu cara memikatnya.

Menjual murah satu jenis barang dan menaikkan harga untuk barang lainnya, merupakan strategi penjual. Saat beberapa barang ditawarkan dengan harga murah, ketika mencari barang lainnya dan harganya lebih tinggi, pembeli tidak menyadarinya.

Harga asam penjual rugi, tapi pada harga bawang dia untung. Kerugian di asam, ditutup pada harga bawang.

BACA : Baguna Tahi Larut; Paribasa Banjar, Refleksi Budaya

Orang Banjar dikenal sebagai pedagang. Kemampuan berdagangnya, sudah tidak diragukan. Ilmu dagang yang mencakup strategi dan poilitik dagang, diajarkan secara turun temurun. Bakat alam orang Banjar menyangkut politik dagang, hampir setara dengan suku-suku pedagang lainnya. Dengan kemampuan dagangnya, berani melakukan migrasi dan menguasai berbagai pasar di daerah lain, serta jalur perdagangan.

Strategi dan politik dagang ini menjadi paribasa atau peribahasa. Menjadi lebih luas dari sekadar soal harga. Maknanya, kemampuan bernegosiasi. Hidup harus tawar menawar. Saling mengerti. Jangan asal pokoknya. Tenggang rasa selalu saja terjadi. Tidak  mementingkan diri sendiri. Fleksibilitas. Adaptif. Akomodatif.

BACA JUGA : Paribasa Banjar; Dimamah Hanyar Ditaguk Penuh Makna

Orang bijak mengatakan, seorang yang mampu bernegosiasi, akan memenangkan sebagian dari pertarungan. Pada bagian tertentu bisa saja mengalah, untuk memenangkan bagian lainnya. Mengalah satu langkah, untuk menang dua atau tiga langkah. Kalau maju terus, tanpa mampu bernegosiasi, pada saatnya akan terbentur tembok.

Kemampuan bernegosiasi ini diperlukan dalam hidup. Bila tidak mampu bernegosiasi dalam banyak persoalan, sulit diterima orang lain. Padahal hidup ini merupakan pertarungan dari banyak kepentingan. Yang mampu bernegosiasi, akan kuat bertahan. Sebagian besar dari pertarungan apapun di dunia ini, termasuk politik, diselesaikan dengan cara negosiasi.

Mengajarkan kepada masyarakat Banjar, agar tidak kaku. Leluhur memberikan rumus jitu yang luar biasa dalam negosiasi. Sebelum para pakar negosiasi merumuskan temuannya. Nenek moyang orang Banjar sudah merumuskan satu kalimat paribasa yang sangat hebat. Bahwa dalam hidup ini kita harus pandai memainkan peran. Pandai membaca persoalan. Tidak asal menang. Biarlah rugi di acan asal bahujung (untung) di asam.(jejakrekam)

Penulis adalah Kepala Ombudsman Perwakilan Kalsel

Pemerhati Budaya Banjar

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.