RAPBD-P Kalsel Tembus Rp 7 Triliun, Hasil Kekayaan Daerah Menurun

0

DIBANDING pendapatan daerah yang meningkat, justru hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 Kalimantan Selatan menurun sebesar 56,29 persen dibanding target Rp 51 miliar.

AKIBATNYA, penurunan ini lebih dari separuh ini mengubah angka yang diusulkan dalam rancangan APBD Perubahan 2019 hanya senilai Rp  22.290.000.000.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sahbirin Noor dalam penyampaian nota RAPBD-P tahun 2019 dalam rapat paripurna DPRD Kalsel yang dipimpin Burhanuddin, di Banjarmasin, Kamis (8/8/2019).

Dalam paparannya, Gubernur Sahbirin menyebut komponen pajak daerah, target yang ditetapkan sama  atau tidak mengalami perubahan dibanding target APBD murni 2019 sebesar Rp 2.963.667.000.000. Sedangkan, retribusi daerah mengalami kenaikan sebesar Rp 7.532.296.000, menjadi Rp 38.696.586.000 dan lebih besar dibanding target APBD murni, hanya Rp 31.164.290.000.

BACA : DPRD Kalsel Evaluasi Kinerja BUMD untuk Capai Target Pendapatan

Begitu pula dengan beberapa item lainnya, seperti dana perimbangan dan DAK juga mengalami kenaikan. Untuk total Rancangan APBD Perubahan 2019 disampaikan Pemprov Kalsel agar digodok Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel adalah pendapatan Rp 7.097.908.839.015 dan belanja sebesar Rp 7. 587.398.478.090. Terjadi selisih senilai Rp 490.299.637.075, ditutup melalui pembiayaan netto.

Dalam struktur APBD Perubahan 2019, potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak daerah senilai Rp 130 milair menjadi penopang APBD Kalsel. “Ada kenaikan dalam RAPBD  Perubahan Kalsel 2019 ini, didukung pajak daerah,” ucap Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakueda) Kalsel, Aminuddin Latif.

BACA JUGA : APBD Defisit Rp 65 Miliar, Pemprov Kalsel Andalkan Sumbangan BUMD

Ia mengakui pendapatan dari sektor pajak menggembirakan, karena daya jangka ekonomi masyarakat Kalsel makin meningkat.

“Sedangkan, penurunan target dari hasil kekayaan daerah yang dipisahkan itu dikelola badan usaha milik daerah. Kami hanya melakukan pencatatan, belum tahu persis kenapa terjadi penurunan,” tandas Aminuddin Latif.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.