PPP Dorong Aditya dan Jaya Maju Mencalon di Pilwali Banjarbaru

0

ADA dua kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ingin berlaga dalam pemilihan Walikota-Wakil Walikota Banjarbaru pada 2020 mendatang. Ketua DPW PPP Kalsel HM Aditya Mufti Ariffin alias Ovi yang membidik kursi walikota, menggandeng Ketua DPRD Banjarbaru AR Iwansyah sebagai partner politiknya.

SEDANGKAN, Wakil Walikota Darmawan Jaya Setiawan dikabarkan tetap setia bersama sang petahana, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani. Bagaimana DPP PPP menyikapi dualisme kader Ka’bah yang sama-sama ingin maju bertarung di suksesi 2020?

Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengakui saat ini masalah pencalonan Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan yang juga Ketua DPC PPP Banjarbaru, tengah dibahas di pusat.

“Terpenting bagi PPP adalah bisa mengusung kader murni PPP sebagai calon. Ini juga diberlakukan tak hanya di Banjarbaru, namun semua daerah yang menggelar pilkada pada 2020 mendatang,” ucap Syaifullah Tamliha kepada jejakrekam.com, Rabu (7/8/2019).

BACA : Enggan Tanggapi Aditya-Iwansyah, Jaya : Kami Fokus Kerja untuk Banjarbaru

Ia menegaskan standar yang digunakan PPP adalah mengukur elektabilitas dan popularitas kader yang ingin maju mencalon, sehingga bisa memprioritaskan figur yang layak dijual ke publik.

“Nah, jika Aditya mampu untuk meyakinkan parpol lainnya menjadi mitra koalisi, karena PPP tak bisa mengusung calon sendiri, silakan. Begitupula sebaliknya, jika Darmawan Jaya (Ketua DPC PPP Banjarbaru) maju bersama petahana, silakan saja. Terpenting adalah jelang Pilkada 2020, tidak ada pemecatan kader yang maju bersama,” tegas Syaifullah Tamliha.

Mantan Sekretaris DPW PPP Kalsel ini menegaskan adanya keinginan duet petahana, Nadjmi Adhani bersama Darmawan Jaya Setiawan maju lewat jalur independen atau dukungan parpol lain, juga tidak dilarang dalam PPP.

“Pada prinsipnya, PPP mendorong kadernya untuk menjadi peserta Pilkada 2020. Semakin banyak kader PPP yang maju, tentu lebih baik lagi,” tegas anggota Komisi I DPR RI ini.

BACA JUGA : Gandeng Iwansyah, Aditya Ariffin Incar Kursi Walikota Banjarbaru

Bahkan, beber Syaifullah, PPP mendorong agar Aditya selaku ketua wilayah untuk bisa menggandeng parpol lain membentuk kongsi politik. Begitupula, kesempatan juga diberikan kepada Darmawan Jaya melakoni hal yang serupa.

Mengenai menurunnya raihan suara dan kursi PPP di Kalsel diakui Syaifullah, justru disebabkan karena kurang maksimalnya pembinaan terhadap para kader, simpatisan dan para pendukung parpol lawas ini.

“Karena kurang pembinaan ke bawah, akhirnya kita dibinasakan. Makanya, jika masih bagus dalam pembinaan, tentu raihan suara dan kursi PPP tak akan menurun tajam di Pemilu 2019 dibanding pemilu sebelumnya,” ucap Wakil Ketua Fraksi PPP MPR RI ini.

BACA LAGI : Ditopang 6 Kursi, Gerindra Buka Peluang Usung Walikota Nadjmi Adhani

Ia menegaskan PPP akan berpikir realistis kepada kader yang ingin maju berlaga di suksesi 2020, terlebih lagi jika ternyata kader-kader Ka’bah dilirik parpol lain untuk diusung baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah.

“Bagaimana pun, kader-kader PPP di Kalsel sangat potensial untuk maju mencalon sebagai kandidat. Terpenting adalah ketika ada perbedaan pandangan politik, jangan serta merta kader itu dipecat. Itu jelas tidak demokratis,” imbuh caleg terpilih DPR RI dapil Kalsel 1 ini.(jejakrekam)

 

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.