TIANG-tiang pancang raksasa yang ditancapkan di dua tepian Sungai Alalak, mulai terlihat bentuk rangka Jembatan Sungai Alalak yang baru. Aktivitas penggarapan proyek senilai Rp 274,5 miliar lebih itu, terus digenjot kontraktor konsorsium PT Wijaya Karya (Wika)-PT Pandji.
PANTAUAN jejakrekam.com di lapangan, Selasa (6/8/2019) terutama di kawasan Jalan Trans Kalimantan, Berangas Barat, bagian rangka utama berapa gelagar-gelagar utama yang membentang dari titik tumpu tiang pancang sudah terbentuk.
Bahkan, gelagar berupa baja profil yang menjadi pemikul lantai Jembatan Sungai Alalak, sudah mendekati tepian Sungai Alalak. Tampak, beberapa pekerja terus mengebor tanah untuk menancapkan tiang pancang raksasa yang menjadi pondasi utama badan jembatan yang membentang di atas Sungai Alalak.
BACA : Jembatan Alalak Ditutup, Ubah Kebiasaan Berlalulintas Warga
Jembatan panjang futuristik bermodel cable stayed dengan bentang panjang tengah 120 meter, dari total keseluruhan 850 meter dan lebar 120 meter, mulai terlihat di sisi kiri dan kanan Sungai Alalak, baik arah Kecamatan Alalak, Batola maupun Alalak Utara, Kayutangi Ujung.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin , H Syahriliansyah mengungkapkan hingga saat ini, proyek yang ditargetkan rampung pada 2021 mendatang, sudah mencapai kemajuan pekerjaan fisiknya 32,56 persen.
“Ini bisa terlihat dari pekerjaan pondasi borefile-nya. Dengan kemajuan yang didapat di lapangan, kami optimistis proyek penggantian Jembatan Alalak yang baru ini akan rampung sesuai jadwal,” ucap H Iril, sapaan pejabat dari badan di bawah Kementerian PUPR ini kepada jejakrekam.com, Selasa (6/8/2019).
BACA JUGA : Ada yang Buntung dan Beruntung Pasca Penutupan Jembatan Sungai Alalak
Menurut dia, nantinya jika Jembatan Sungai Alalak ini selesai dalam penggarapan selama dua tahun, ada kebanggaan tersendiri bagi warga Kalsel memiliki jembatan yang indah dan kokoh di samping Jembatan Barito yang telah melegenda.
“Jembatan Sungai Alalak yang baru jauh lebih representatif dibandingkan jembatan yang lama, baik dari kapasitas, kekuatan hingga keindahan rancang bangunnya,” tutur H Iril.
Sementara itu, beberapa warga Desa Berangas yang ditemui jejakrekam.com mengakui hingga kini akses masuk ke Jalan Berangas tidak ditutup, karena pemancangan tiang pancang belum sampai ke jalan masuk yang terkoneksi ke Jalan Trans Kalimantan.
BACA LAGI : Sehari 10 Tiang Pancang Jembatan Sungai Alalak Ditanam
“Mungkin, kalau sudah ada tiang pancang di atas Jalan Berangas dan oprit jembatan lama, bisa ditutup jalannya. Yang pasti, kami merasa tidak terganggu dengan aktivitas pemancangan tiang pancang yang ada,” ucap Ilmi, warga Desa Berangas Timur.
Terlebih lagi, Ilmi mengakui saat memasuki ruas Jalan Trans Kalimantan hingga ke kawasan Terminal Handil Bakti, relatif lebih lengang, karena penutupan total lalu lintas selama dua tahun mendatang. “Ya, memang ada pagar pembatas yang dibuat pihak proyek, tapi kami masih lewat dengan tenang di sini,” ucapnya.(jejakrekam)