Tanda Cinta kepada Sang Wali, Jamaah Haul Syekh Saman Padati Ruas Jalan

0

RIBUAN jamaah memadati Masjid Jami Sungai Jingah hingga meluber ke ruas Jalan Masjid Jami dan Sulawesi hingga kawasan lainnya, saat memperingati haul Syekh Abdul Karim as-Samani al-Madani, Sabtu (3/8/2019) malam.

LAUTAN jamaah ini memutih untuk mendengarkan langsung tausyiah sekaligus pembacaan manaqib ulama besar dari Madinah, yang merupakan guru Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary atau Datu Kalampayan.

Untuk menyebarkan suasana di dalam ruang induk Masjid Jami, panitia pun menyediakan layar lebar dan televisi untuk siaran langsung prosesi memperingati hari wafatnya ulama pencetus tarikat Sammaniyah yang dianut umat Islam di Kalsel dan sekitarnya.

“Tak hanya dari Banjarmasin dan kota-kota lain di Kalsel, banyak pula jamaah yang datang dari Kapuas dan Pulang Pisau, Kalteng. Mereka sejak sore sudah berdatangan ke Masjid Jami,” ucap Masran, relawan pengajian KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi kepada jejakrekam.com, Sabtu (3/9/2019) malam.

BACA : Ada Haul Syekh Saman, Jalan Sulawesi dan Masjid Jami Ditutup Sore Ini

Nyaris tak ada tempat yang kosong di seputaran Masjid Jami, hingga ruas Jalan Antasan Kecil Timur dan Simpang Pasar Lama dipenuhi jamaah. Diawali shalat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan pembacaan syair Maulid Habsyi, tahlil dan pembacaan manaqib yang dipimpin langsung Guru Zuhdi.

“Syekh Saman adalah ahli syariah, tariqah, hafiqah dan merupakan habib zuriat Rasulullah SAW. Syekh Saman merupakan wali Allah yang mashyur,” ucap Guru Zuhdi.

Di antara tanda kewalian Syekh Saman adalah ketika berkhalwat, datang wali besar Syekh Abdul Qadir Al Jailani dengan menyerahkan jubah, serta meminta agar Syekh Saman tak membunyikan ilmu untuk mengajarkannya kepada umat Rasulullah SAW.

“Namun, apa dijawab Syekh Saman, sampai keluar perintah dari Rasulullah SAW, baru beliau keluar dari khalawat. Hingga datang perintah dari Rasulullah SAW, dalam keadaan jaga tidak tidur untuk mengajarkan ilmu dan amal kepada umat,” tutur Guru Zuhdi.

BACA JUGA : Kota Citra Graha Memutih, Ribuan Jamaah Hadiri Haul Syekh Samman Al Madani

Dalam manaqibnya, Guru Zuhdi menerangkan ilmu  dan akhlak yang disampaikan Syekh Saman itu seperti matahari yang terang benderang di Tanah Suci Madinah. Kedalaman ilmu Syekh Saman pun telah diakui para ulama di zamannya.

Masih menurut Guru Zuhdi, hubungan Syekh Saman dengan Datu Kalampayan adalah antara guru dan murid. Dengan kecintaan Datu Kalampayan kepada gurunya, Syekh Saman sehingga wajar jika para muridnya di Tanah Banjar dan sekitarnya untuk memperingati haul ulama besar itu.

“Jika kita mencintai wali Allah, maka rahmat akan selalu dicurahkan kepada kita. Semoga kita bisa bersama dalam surga Allah dengan Rasulullah, Syekh Saman dan Datu Kalampayan,” imbuh Guru Zuhdi.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2019/08/04/tanda-cinta-kepada-sang-wali-jamaah-haul-syekh-saman-padati-ruas-jalan/,Sech samandan sech abdul kodir,syeh abdul qadir jaelani dan syeh Muhammad saman
Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.