Bacakan Manaqib Syekh Saman, Suguhkan Kopi Pahit dan Manis

0

TRADISI haulan Syekh Abdul Karim Muhammad As-Samani Al-Madani saat memasuki bulan Zulhijjah mendekati Hari Raya Idul Adha, terus dilestarikan warga Kalimantan Selatan. Peringatan hari wafat ulama besar yang merupakan guru dari Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary atau Datu Kalampayan, digelar di mana-mana.

TRADISI ini juga dijaga jamaah Langgar Darul Iman, Jalan Teluk Tiram, Banjarmasin, Minggu (4/8/2019). Wali qutub atau wali utama di zamannya dengan tradisi kental khas Banjar, seperti menyediakan kopi pahit dan kopi manis, suguhan aneka makanan, hingga air putih yang dimuat dari botol atau teko untuk mengambil berkah saat manaqih Syekh Saman dibacakan.

Berkah waliyallah Syekh Saman diyakini sebagian besar umat Islam di Kalsel, sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari terutama mengajarkan amalan atau nasihat yang diberikan sang ulama besar asal Tanah Suci Madinah tersebut.

Ustadz Jumri, penceramah sekaligus pembaca manaqib Syekh Saman mengungkapkan pembacaan riwayat hidup sang ulama rutin digelar tiap tahun saat memasuki bulan Zulhijjah.

“Syekh Saman merupakan ulama besar keturunan dari garis zuriat Syaidina Hasan bin Syaidina Ali bin Abi Thalib Kw dengan Sayyidah Fatimah az Zahra. Jadi, merupakan keturunan atau ahlil bait dari Rasulullah SAW. Syekh Saman merupakan wali ghaust atau wali utama di zamannya,” tutur Ustadz Jumri.

BACA : Tanda Cinta Kepada Sang Wali, Jamaah Haul Syekh Saman Padati Ruas Jalan

Dalam tradisi ahlul sunnah wal jamaah (aswaja), Ustadz Jumri menerangkan Syekh Saman termasuk ulama yang berpegang kepada aqiah Imam Asyari, mazhab fikih berkiblat ke Imam Asy Syafi’i, sedangkan tasawuf k  Imam Junaid Al Baghdadi.

“Untuk ulama nusantara dan dunia yang merupakan murid Syekh Saman adalah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary, Syekh Abdul Abbas Ahmad at- Tijani yang merupakan pendiri tarekat At Tijani, Syekh Abdussamad  Al Palembani,  Syekh Abdul Wahab Bugis, Syekh Abdurrahman Al Batawi, hingga Syekh Dawud Al Fathani dan lain –lain,” papar Ustadz Jumri.

BACA JUGA : Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Dikaji Secara Akademik

Ia menegaskan ada nilai pahala bagi umat yang menceritakan hikayat para nabi dan waliyullah, karena mengandung nilai kebaikan yang tak terhngga. “Dengan mengingat kisah para nabi dan rasul, serta waliyullah, kita akan diampuni dosa karena mengingat kematian dan kebaikan serta berkah dari para kekasih Allah tersebut,” papar Ustadz Jumri.

Ia mengatakan banyak pengajaran kebajikan yang terkandung dalam riwayat hidup Syekh Saman. Khususnya, menjauhi diri dari sifat buruk sangka dan iri dengki, karena semua itu menghancurkan segala amal ibadah.

Untuk menggelar haul Syekh Saman, warga Teluk Tiram Idrus mengungkapkan dananya berasal dari urunan warga dan bergotong royong dalam pelaksanaannya. “Ini tradisi rutin tiap tahun saat memasuki bulan Zulhijjah dalam kalender Islam,” tuturnya.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2019/08/04/bacakan-manaqib-syekh-saman-suguhkan-kopi-pahit-dan-manis/,manaqib syekh Saman,manakib syeh muhammad saman,bacaan manaqib syekh muhamaad saman,manakib syekhuhammad saman,manakib wali san,manakib saman,makanan haul syekh saman,manakip syehk Muhammad saman,Kitab syek saman dengan arti,Karomah syaikh Muhammad bin Abdul Karim As Saman,doa manaqib shyekh saman,cara membaca manakib syekh samman,bacaan syeh saaman,bacaan manaqib syeh abdul saman,bacaan manakib wali saman,wapat wali saman bulan
Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.