Foto : Istimewa
IKATAN Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Selatan melakukan kunjungan ke Pesantren Tahfizul Qur’an Ainurrahmah Malaysia, 28-30 Juli. kunjungan dipimpin oleh KH Mukri Yunus selaku ketua wilayah dan KH M Abdul Hamid Marzuki selaku ketua hariannya.
IPI Kalsel diterima Dr KH Syifu Khalifah Suhaimi. Dalam sambutannya, Suhaimi mengatakan bahwa pondoknya khusus mencetak santri yang sukses berdagang, berdakwah dan berjuang demi agama. Setiap santri hanya belajar dua jam setiap hari, selebihnya praktek berdagang dan mengembangkan bisnis sesuai syariah.
“Setiap santri, selain belajar juga mendapat gaji sebanyak 900 ringgit. Setelah dua tahun, dia diperkenankan membuka usaha baru dengan 12 cabang di berbagai kawasan,” katanya.
Mukri Yunus, ketua DPW IPI Kalsel mengatakan, kunjungan ini memberikan banyak pelajaran yang dapat diterapkan di pesantren di Banua. Kelemahan kita adalah kebanyakan teori dari pada praktek.
“Insya Allah bersama IPI kita akan memulai pengembangan sistem ini secara bertahap,” ujar pimpinan Ponpes Nurul Hijrah, Jorong, Tanah Laut.
BACA : Bank Mandiri dan Ikatan Pesantren Indonesia Buka Bersama Anak Yatim
Ketua Harian IPI KH M Abdul Hamid Marzuki sangat bersyukur bisa belajar dengan pesantren yang dikelola oleh OTAI Group. Pimpinan Ponpes Wali Songo Banjarbaru ini, akan mengambil sistem pembelajaran dipelajari yang bisa diterapkan di pesantren miliknya.
“Kesalahan kita selama ini, pesantren lebih banyak menerima daripada memberi. Kami kagum dengan OTAI yang dapat menerapkan metode berniaga, berdakwah, dan optimalisasi pengelolaan zakat oleh pesantren,” ujarnya.
Usai berkunjung ke Malaysia, rombongan menyempatkan ziarah ke makam Habib Nuh Singapura.(jejakrekam)