Padi Lokal Menjadi Komoditas Utama Bagi Masyarakat Banua

0

KALIMANTAN Selatan terus berupaya untuk mengembangkan sentra-sentra padi lokal, termasuk dalam hal ini Kota Banjarbaru. Karena padi lokal menjadi komoditas utama bagi masyarakat Banua, yang mana kondisi itu tidak terlepas dari preferensi beras lokal.

BANJARBARU memang telah menjadi salah satu daerah penghasil padi lokal. Hamparan tanam dengan perkiraan seluas 700 ha ini dilakukan pengairan secara teratur dan mampu menghasilkan 7-8 ton beras lokal varietas unus siam (rukut-mayang Bangkal).

Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengatakan, lahan padi lokal tersebut merupakan lahan tadah hujan turun temurun dengan tingkat keasaman yang sangat cocok untuk tanam padi secara berkesinambungan.

BACA: Picu Inflasi, Komoditas Beras Lokal Jadi Perhatian Bank Indonesia

“Jika dipupuk secara teratur, hasil panen dapat mencapai angka 10 ton sesuai dengan pengalaman petani dari tanam sebelumnya. Teknik panen yang dilakukan oleh Petani sebagian masih menggunakan teknik tanam konvensional, sebagian lainnya sudah menggunakan teknik tanam jajar legowo yang dinilai mampu meningkatkan produktivitas lahan,” jelasnya, Rabu (31/7/2019), Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Dirinya berharap pihak lain dapat turut bersinergi untuk dapat secara bersama-sama mengembangkan pertanian di Kalsel, khususnya Kota Banjarbaru untuk ketahanan pangan mandiri.

“Ini merupakan pembuktian bahwa Kota Banjarbaru memiliki potensi pertanian. Panen raya swadaya di Lahan Kelompok Tani Sejahtera, erat kaitannya dengan penyediaan kecukupan komoditas pangan utama khas Kalsel, yakni beras lokal,” tambahnya.

Sejalan dengan pendapat Walikota Banjarbaru, Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Herawanto menyampaikan panen ini merupakan salah satu kinerja baik dari Kota Banjarbaru dalam melakukan adressing kepada tingkat inflasi Kalsel, utamanya sumbangsih inflasi dari Volatile Food yang disebabkan oleh komoditas beras, dalam hal ini adalah beras lokal.

BACA JUGA: Tidak Kalah Bersaing, Beras Lokal Siap Diekspor ke Malaysia dan Brunei

“Kami menyampaikan komitmen untuk terus mengembangkan pertanian di Kalsel, salah satunya dengan turut mengajak instansi terkait dan petani dari Kota Banjarbaru untuk turut serta dalam pelatihan inovasi tanam dan pengolahan limbah untuk pertanian, di RPL Bumi Tangi yang dikelola oleh Bank Indonesia,” imbuhnya.

Kedepannya dia berharap bahwa replikasi metode tanam dari satu tempat potensial, ke tempat lain juga menjadi faktor penting yang dapat ditempuh agar hasil padi lokal dari sentra-sentra lain di Kalsel dapat mencapai jumlah panen maksimal.

“Selain itu, kami tegaskan bahwa pentingnya pengendalian inflasi komoditas strategis juga secara aktif dilakukan dalam kegiatan dimaksud, agar nantinya bisa meningkatkan perekonomian di Kalsel,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.