Disuntik Rp 17 Miliar, Proyek Trotoar A Yani Digarap hingga Gerbang Kota

0

USAI trotoar sepanjang Jalan Achmad Yani Kilometer 2 hingga 4, kini pembenahan akses pejalan kaki itu dilanjutkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin. Berbiaya Rp 17.080.160.000 atau Rp 17 miliar lebih, terhitung 28 Juni 2019, selama 180 hari, proyek trotoar itu digarap.

“SUDAH sepekan, pihak kontraktor telah menggarap trotoar Jalan Achmad Yani, termasuk peningkatan Jalan Melati dan Jalan Kenanga I/II,” ucap Kepala Bidang Jalan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Chandra kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Jumat (26/7/2019).

Menurut dia, trotoar yang digarap merupakan lanjutan dari proyek sebelumnya tahun 2018. Dimulai dari depan Polresta Banjarmasin di Jalan Achmad Yani Km 3,5 hingga pintu gerbang Km 6, tepatnya di persimpangan Jalan Pramuka-A Yani.

“Sebenarnya, bukan hanya pembenahan trotoar, namun juga kontraktor mengerjakan siring sungai agar terlihat rapi. Untuk proyek ini dikerjakan PT Kelana Multi Konstruksi dengan konsultan pengawas PT Winaya Konteks Kharisma,” kata Candra.

BACA : Terperosok di Lubang Trotoar, Petugas Kebersihan Taman Kamboja Terjatuh Lemas

Ia pun meminta agar masyarakat, khususnya pengguna jalan di kawasan Jalan Achmad Yani dari Km 3,5 hingga 6 memaklumi adanya proyek trotoar, sehingga arus lalu lintas sedikit terganggu.  “Bercermin pada tahun lalu, kami sempat dirundung kendala karena harus menata jembatan penyeberangan menuju kawasan ruko serta mengubah posisi tiang baliho bando yang ada di Jalan A Yani,” kata Chandra.

Sementara itu, pantauan di lapangan, para pekerja mulai membersihkan trotoar lama, termasuk membongkar taman tepi jalan dengan alat berat yang diturunkan. Seperti terlihat di depan Komplek Dharma Praja, komplek perumahan pejabat Pemprov Kalsel, taman yang sudah bagus dan trotoar yang ada dibongkar, hingga terkelupas sampai terlihat tanah pondasinya.

BACA JUGA : Proyek Trotoar Jalan A Yani Dilanjutkan, DPRD Ingatkan Sistem Drainase Dibenahi

Yang cukup membahayakan adalah pondasi baliho bando yang membentang di atas jalan, perlu pengerjaan cukup hati-hati. Ini mengingat beban baliho bando sangat berat, dan berpotensi roboh jika pondasinya tak kuat.

“Perlu hati-hati, karena kalau tanahnya labil, bisa berbahaya bagi pengguna jalan. Walau pun sekarang, bukan musim penghujan, tapi angin kencang sering menghantam pepohonan tumbang di Banjarmasin. Ini ditambah, tumpukan material tak boleh sembarangan,” kata Raihan, warga Banjarmasin.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.