Data KSEI, 50% Investor di Kalsel Berasal dari Banjarmasin

0

PT KUSTODIAN Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan sosialisasi di Kota Banjarmasin.

KEGIATAN ini bertujuan meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia dan memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.

Menurut data KSEI per Juni 2019, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menempati urutan ke-18 jumlah investor dari 34 provinsi di Indonesia. Untuk Kalsel sebanyak 9.928, dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 4.658 yang berdomisili di Banjarmasin. Adapun jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Juni 2019, telah mencapai sekitar 1.971.213 , terdiri investor pemilik efek, reksa dana dan surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

BACA: Tertinggi di Pulau Kalimantan, Warga Kalsel Pilih Investasikan Dana di Pasar Modal

Kepala Unit Pemeriksaan KSEI Fitrianto menjelaskan, beberapa pengembangan yang direalisasikan KSEI mampu memberikan dampak positif bagi pasar modal Indonesia.

“Kami berharap hal ini dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat para investor baru untuk berinvestasi di pasar modal,” ungkapnya, Jumat (26/7/2019), di Rumah Makan Sari Patin, Jalan Brigjen Hasan Basri.

 

 

KSEI ingin fokus mengenai Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) yang telah diimplementasikan, sehingga AKSes Next-G meliputi proses fog-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email, pengguna AKSes Next-G tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum.

Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman beranda/home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita atau artikel.

Sepanjang 2018, KSEI sudah mengembangkan implementasi C-BEST Next-G, yaitu aktivitas penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek di pasar modal, untuk mengantisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal. Kapasitas sistem KSEI generasi terbaru tersebut meningkat 6 kali lipat dan mampu menangani hingga 3 juta investor.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi Kalsel 2019 Diprediksi Meningkat 5,8 Persen

KSEI juga berperan penting dalam implementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari menjadi 2 hari, sudah diterapkan pada perdagangan bursa per tanggal 26 November 2018.

“Beberapa pengembangan lain juga dilakukan KSEI diantaranya inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN), agar lebih mudah, cepat dan dapat menjangkau lokasi yang luas sehingga investor dapat segera melakukan transaksi dipasar modal,” tambahnya.

Sejak 2016 KSEI, dengan target awal adanya pedoman untuk penggunaan aplikasi elektronik dalam pembukaan rekening serta adanya pedoman untuk pembukaan RE agar dapat dilakukan melalui cabang-cabang Bank Administrator RDN. Tahap selanjutnya akan cepat melakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung mekanisme simplifikasi pembukaan RE dan RDN melalui AKSes financial hub di 2019.

BACA LAGI: Ekonomi Kalsel Diklaim Tumbuh 4,08 Persen Pada Triwulan I-2019

“Saat ini, kami sedang mengkaji kemungkinan diterapkannya full dematerialisasi di pasar modal, yaitu berupa Layanan KYC Administrator Agent, KSEI telah memulai kajian pembuatan platform penyimpanan data KYC yang tersentralisasi dan dapat digunakan oleh Pelaku Jasa Keuangan (PJK) untuk sharing informasi KYC, agar kualitas data nasabah menjadi lebih baik, karena masih terdapat pengulangan proses KYC untuk investor yang sama pada PJK yang berbeda,” paparnya.

Adapun insiatif KSEI lain yaitu e-proxy dan e-voting platform, agar proses RUPS dapat berjalan efisien dan efektif diantara pihak terkait, salah satunya memberikan kuasa untuk menghadiri RUPS dan memberikan hak suara melalui e-proxy dan e-voting platform.

“Kami berupaya membangun perusahaan setara dengan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian ditingkat regional dalam menghadapi tantangan globalisasi, mendukung perkembangan industri pasar modal, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pemakai jasa KSEI,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.