Foto : Istimewa
KEPALA Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin mengatakan, ada beberapa bencana yang mengancam Kalsel, yakni kebakaran, banjir, puting beliung, kekeringan, rob atau gelombang pasang di sekitar pantai, dan tanah longsor.
“Alhamdulillah di Kalsel tidak ada bencana gempa bumi. Ini menjadi penyebab Kalsel dilirik menjadi calon ibukota Indonesia” ujarnya saat sosialisasi di Kecamatan Angsana, Tanah Bumbu.
Ia mengimbau masyarakat dan dunia usaha bersama pemerintah bahu membahu menangani ancaman bencana, dengan mulai dini mengetahui pencegahan dan siap siaga bencana.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan bencana BPBD Kalsel Sahruddin menambahkan dan mengingatkan masyarakat agar mencegah dan tidak melakukan membakar hutan dan lahan. “Tahun 2019 ini diprediksi hotspot lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya, terutama pada puncak kemarau Agustus-Oktober,” katanya.
BACA : Tujuh Kabupaten dan Kota di Kalsel Status Siaga Darurat Karhutla, BPBD Kalsel Pinjam Helikopter
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanah Bumbu Abdur Rahim mengungkapkan, potensi bencana di Bumi Bersujud adalah rob, banjir, abrasi, kebakaran hutan dan lahan, puting beliung, kekeringan, dan tanah longsor.
Sementara, saat sosialisasi kesiapsiagaan bencana di Kecamatan Pulau Laut Timur, Kotabaru, Kamis (25/7/2019), Sahruddin mengatakan, sejak tahun 2011 BPBD Kalsel turun ke masyarakat. Setidaknya 50 kecamatan sudah dikunjungi di Kalimantan Selatan.
Menurut Sahruddin, kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat yang daerahnya rawan bencana mengerti dan paham tentang manajemen pengurangan risiko bencana.(jejakrekam)