Turun Harga, Bawang Merah asal Bima Banjiri Pasar di Banjarmasin

0

PASOKAN melimpah, harga bawang merah berangsur-angsur mulai turun. Jika sebelumnya sempat menembus angka Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu, kini sudah turun di kisaran Rp 15 ribu per kilogram.

PEDAGANG besar bawang merah di Pasar Harum Manis, H Sanusi mengungkapkan saat ini pasokan bahan dasar bumbu masak itu telah berdatangan ke Banjarmasin, sehingga jumlahnya cukup melimpah.

“Sayangnya, dengan pasokan banyak ini justru daya beli masyarakat malah menurun. Padahal, harga per kilogram hanya Rp 15 ribu, lebih dari separuh harga telah turun,” ucap H Sanusi kepada jejakrekam.com, saat ditemui di Pasar Harum Manis, Banjarmasin, Selasa (23/7/2019).

Ia mengakui pada bulan sebelumnya, terutama saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, permintaan bawang merah sangat tinggi. Hingga harganya pun sempat menaik hingga tembus Rp 30 ribu per kilogram, akibat pasokan dari daerah penghasil juga menurun.

“Memang, di Pasar Harum Manis ini kebanyak menjual bawang dengan jumlah banyak atau partaian. Bawang merah ini kebanyakan didatangkan dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Saat ini, boleh dibilang lagi banjir bawang merah,” ucap Sanusi, terkekeh.

BACA : Harga Cabe Rawit Sudah Tembus Rp 125 Per Kilogram

Dengan membanjirnya pasokan bawang merah, Sanusi mengeluhkan justru tak diikuti dengan meningkatnya permintaan. Ia menduga saat ini, masyarakat lebih menahan diri karena tengah memasuki masa anak masuk sekolah, sehingga uang belanja lebih banyak dialihkan ke kebutuhan lain.

Pedagang eceran bawang merah di Pasar Sentra Antasari, Yasir juga mengakui hal serupa. Harga bawang merah kini turun drastis hingga Rp 15 ribu per kilogram di tingkat partai.

“Kalau eceran dijual seharga Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Ini jauh lebih murah dibandingkan bulan sebelumnya berkisar Rp 25 ribu hingga di atas Rp 35 ribu per kilogram,” kata Yasir.

BACA JUGA : Bulan Maulid Tiba, Sempat Anjlok Kini Harga Bawang Merah Alami Kenaikan

Menurunya harga bawang merah pun disambut gembira Saidah. Pemilik warung makan di Jalan Kelayan B ini mengakui membeli bawang merah dalam jumlah banyak lagi, karena harganya sudah berangsur normal.

“Bagi kami para pedagang makanan, tentu kalo ketersediaan bawang merah dan putih itu banyak, pasti harganya akan turun. Apalagi, kebutuhan warung dan rumah makan tentu lebih besar dibandingkan rumah tangga biasa,” imbuh Saidah.(jejakrekam)

 

Penulis Sirajuddin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.