Dicibir Peduli Disabilitas, Walikota Ibnu Sina Resmikan Kampung Inklusi Gang 315

0

WALIKOTA Banjarmasin Ibnu Sina me-launching kampung inklusi Gang 315. Kawasan yang berada di Kelurahan Kuin Selatan ini dijadikan kampung ramah untuk semua warga, tanpa membedakan strata sosial.

DIREKTUR Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) Yogyakarta, Nurul Saadah mengungkapkan kawasan Kelurahan Kuin Selatan menjadi bagian dari kampung inklusi yang diinisiasi, dan didorong sebagai sebuah percontohan di Banjarmasin.

Menurut dia, hal itu sangat penting agar model kampung inklusi bisa menggugah semangat serupa di kawasan lainnya, terutama menerima penyandang disabilitas secara utuh. “Disini masyarakat sangat mendukung. Tentunya, bisa dijadikan indikator bahwa tidak ada lagi pengucilan bagi disabilitas,” ucap Nurul Saadah kepada awak media, usai peresmian Gang 315 sebagai Kampung Inklusi Banjarmasin, Selasa (23/7/2019).

BACA : Gang 315 dan Gang Tentram Dibidik Jadi Kampung Inklusi Edukasi Internasional

Untuk indikator kedua,  beber Nurul, kampung inklusi memiliki garis kuning memutus atau guilding line di sepanjang Gang 315, sebagai bagian inisiatif untuk akses bagi penderita low vision.

Sekadar diketahui, low vision adalah suatu keadaan ketidakmampuan mata untuk berfungsi secara normal dengan berkurangnya ketajaman penglihatan. “Makanya, kita cat warna kuning agar bisa memantulkan cahaya,” ucap Nurul.

Menurutnya, layak atau tidaknya infrastruktur yang aksesible adalah memudahkan akses sosial, seperti bagi para penyandang disabilitas. Dukungan lainnya adalah tempat pembelajaran yang menjadi contoh bagaimana memberikan pendidikan bagi penyandang disabilitas

Nurul menegaskan para penyandang disabilitas bisa menjangkau proses belajar melalui PKBM Baimbai berada di Gang 315. Utamanya, dalam memanfaatkan ruang.”Namun, untuk ini belum sepenuhnya terlihat fasilitasnya, tetapi baru dimulai,” ujarnya.

BACA JUGA : Penuh tantangan, Pemkot Banjarmasin Siap Bangun Kampung Inklusi

Dia berharap, ke depan bisa dikembangkan, bukan hanya di Gang 315 Kuin Selatan ini, melainkan kampung lain agar masyarakat lebih mengenal disabilitas.“Kami ingin masyarakat termasuk Pemkot Banjarmasin mendukung dan memberikan motivasi dalam mewujudkan lingkungan aksesible bagi penyandang disabilitas,” kata Nurul.

BACA LAGI : Luncurkan Roadmap Kota Inklusi, Walikota Ibnu Sina Diundang Berbicara di Malaysia

Walikota Ibnu Sina pun memuji peran Sapda selama empat tahun sangat luar biasa dalam menyadarkan masyarakat. Terbukti, wargan Banjarmasin kini bisa menerima program dalam membangun fasilitas publik yang aksesible untuk disabilitas.

“Tentunya ini bentuk upaya dalam mewujudkan menuju kota inklusi oleh Sapda yang menjadikan kampung ramah inklusi. Untuk itu, kita meminta Dinas PUPR Kota Banjarmasin memberikan akses bagi pengguna kursi roda,” ucapnya.

Ibnu Sina menilai, Banjarmasin adalah kota yang maju. Tentunya, semua warga berhak diterima dan hidup di kota ini. “Hak manusia adalah pengakuan, meskipun saya sebagai walikota mendapat cibiran karena terlalu peduli dengan kaum disabilitas,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.