Masyarakat Kalsel Diminta Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan

0

BMKG memperkirakan musim hujan akan dimulai saat memasuki bulan Oktober. Periode musim kemarau panjang dengan curah hujan yang menurun serta suhu cuaca tinggi, dapat memicu kondisi kekeringan.

GUBERNUR Kalsel Sahbirin Noor meminta seluruh stakeholder untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Saya minta untuk waspada karhutla. Temu cepat, lapor cepat, dan atasi karhutla,” kata Paman Birin.

Ia menyebut seluruh stakeholder jangan menunggu instruksi dari gubernur ketika menemukan hotspot api, langsung dipadamkan. “Begitu ada hotspot langsung bergerak. Kalau dulu kita dikepung asap, kali ini kalau bisa kita yang mengepung asap,” katanya.

BACA : Tujuh Kabupaten dan Kota di Kalsel Status Siaga Darurat Karhutla, BPBD Kalsel Pinjam Helikopter

Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel Hero Setiawan menyambut baik instruksi Gubernur Kalsel dalam mengantisipasi karhutla.

Dia memastikan anggota Gapki memiliki sistem penanggulan kebakaran hutan dan lahan sesuai Instruksi Permentan Nomor 5 tahun 2018, yang mewajibkan pelaku usaha perkebunan memiliki sistem, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran lahan perkebunan, yang meliputi organisasi, sumber daya manusia, dan operasional pengendalian.

“Sesuai dengan amanah Gapki psat yang mewajibkan anggota Gapki di daerah untuk terlibat proaktif jika ada kebakaran hutan dan lahan di sekitaran perkebunan sawit,” ucap Hero.

Diungkapkannya, perusahaan anggota Gapki Kalsel terlibat aktif dalam Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). “Kami membantu peralatan pemadam kebakaran untuk bisa digunakan di lahan dan hutan. Alhamdulillah, belakangan waktu hotspot di sekitaran perkebunan kelapa sawit jauh berkurang,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.