Tinggal Menata Seberang, Model Rumah Dua Wajah ala Sungai Jeruju

0

DULUNYA Sungai Jeruju memiliki lebar 6-7 meter. Namun, kini tersisa hanya 1-4 meter. Bahkan, muara Sungai Jeruju yang terhubung ke Sungai Alalak, anak Sungai Barito, makin menyempit. Ini mengingat, banyaknya pemukiman warga. Dengan tingkat kepadatan yang tinggi, maka bibir sungai pun akhirnya dipilih warga.

APALAGI di bagian hulu Sungai Jeruju sekarang sudah berdiri perumahan, sungai pun akhirnya menyempit dan buntu. Memang, Pemkot Banjarmasin bersama program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) berusaha menata kembali Sungai Jeruju. Model rumah dua wajah di Gang Ar Ridha di Jalan Alalak Selatan RT 07, Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, jadi pilihan. Meskipun bagian seberang hingga saat ini belum juga terealisasi.

Terhitung sudah enam bulan, warga bisa menikmati serambi rumah yang dijadikan akses jalan untuk tempat bersantai. Namun, beberapa warga saat ditemui jejakrekam.com menyebut, program rumah dua wajah bisa dilanjutkan, sekaligus menyelamatkan Sungai Jeruju agar tak menghilang, karena makin sempit dan dangkal.

Ditambah lagi, limbah dari pabrik kayu dan lainnya telah menurunkan dan mengubah ekosistem sungai yang dulu terhubung ke Sungai Ketapi dan Sungai Jeruju Kecil.

BACA : Menikmati Model Rumah Dua Wajah, Warga Ingin Sungai Jeruju Diselamatkan

Usai mengunjungi Sungai Jeruju, Walikota Ibnu Sina menyebut Pemkot Banjarmasin bersama Kotaku menfokuskan pada pembenahan kawasan pinggir sungai. Hal ini dilakukan sebagai upaya merevitalisasi dalam bentuk menghadap kerumah. “Aslinya kan di berada di bagian belakang, sekarang kita buat berhadapan,” ucap Ibnu Sina, saat mengunjungi model penataan rumah dua wajah di Sungai Jeruju, Sabtu (13/7/2019).

Menurut dia, dengan titian jalan ulin sebagai akses jalan, warga pun tak perlu khawatir bakal rapuh dan ambruk. Meski dalam pembangunan rumah berwajah dua, satu menghadap ke Gang Ar Ridha dan satunya ke Sungai Jeruju, masing-masing rumah harus dipangkas sekitar 1,5 hingga 2 meter.

Ya, pembenahan permukiman bisa dikerjakan berkat kucuran bantuan dana mencapai Rp 2 miliar dari program Kotaku melalui Bank Dunia, untuk penataan kawasan beserta sanitasi. “Dalam artian, dua rumah mendapatkan sanitasi biofil. Insya Allah, mereka tidak ada lagi membuang limbah ke sungai,” ujar mantan anggota DPRD Kalsel ini.

BACA JUGA : Terparah Banjarmasin Selatan, Tersisa 150 Ribu Hektare Area Kumuh Perlu Dituntaskan

Ibnu Sina berharap, dalam program ini masyarakat bisa semakin sadar atas kebersihan. Sebagai langkah yang dilakukan, yakni membuat jadwal rutin membersihkan sungai setiap sepekan.”Edukasi yang diberikan ini penting. Agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai,” ucap Ketua DPW PKS Kalsel ini.

Ia menjelaskan program rumah dua wajah ini bisa berkembang menjadi salah satu percontohan penataan kawasan pinggir sungai. Ibnu Sina berharap kawasan tersebut dapat dipercantik lagi. “Kami ingin dilebarkan sesuai standar Sungai Jeruju hingga 4 meter,” pungkas Ibnu Sina.

BACA LAGI : Lebih 53 Ribu Rumah di Kalsel Masuk Kategori Kumuh

Warga penerima manfaat, Sardi mengaku senang atas program tersebut. Namun, tokoh masyarakat ini berkeinginan kawasan Sungai Jeruju mesti menjaga kebersihannya secara rutin dari masyarakat. “Semoga, kita semakin sadar atas kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Sardi berharap, ke depan ada tindak lanjut untuk menuntaskan rumah bagian seberang. Sebab, ia menilai kawasannya belum bisa dikatakan bersih dari kekumuhan.”Jika seberang belum terlaksana, kekumuhan masih terlihat,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.