Kampanyekan Anti Narkoba Lewat Aksi Nyata, BNNK Balangan Bagikan Brosur

0

MENYAMBUT dan memperingati Hari Anti Narkoba Indonesia ( HANI) tahun 2019 ini, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Balangan melakukan kampanye antinarkoba dengan membagikan brosur sekaligus menempelkan stiker sebagai tanda himbauan kepada masyarakat untuk  menjauhi barang haram tersebut, Senin (24/6/2019).

KEGIATAN yang dipusatkan di Bundaran Paringin ini, dilakukan bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Balangan dan Satuan Lalu Lintas Polres Balangan.

Kepala BNNK Balangan, AKBP Agus Lukito menyampaikan, kegiatan kampanye antinarkoba dengan membagikan pembagian brosur sekaligus menempelkan stiker merupakan rangkaian peringakatan HANI 2019. “Ini merupakan kegiatan pra HANI, untuk puncak peringatan HANI sendiri kita rencanakan pada 16 Juli mendatang,’’ bebernya.

BACA: Gelar Operasi Terpadu, BPOM HSU Temukan Makanan Mengandung Rhodamin B

Selain itu, menurut Agus, kegiatan ini juga merupakan upaya bersama dalam mencegah narkoba. ”Narkoba sulit dicegah kalau tidak ada peran seluruh elemen masyarakat, untuk itu lewat kegiatan ini kami menghimbau masyarakat agar turut serta melawan Narkoba,” jelasnya.

Lewat kegiatan ini pula, kata Agus, pihaknya mengingatkan agar masyarakat tahu dan sadar akan bahaya narkoba. Dimana  bisa menyerang segala generasi.

Sebelumnya, Bupati Balangan H Ansharuddin menyatakan, jika pemerintah daerah selalu komitmen ikut serta memerangi bahaya narkoba ini. Kesadaran dan kewaspadaan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba ini, menurut Bupati, bukanlah sesuatu yang cukup diketahui saja, atau satu kali memilikinya lalu sudah.

Bukan demikian, kata Anshar, kesadaran dan kewaspadaan itu harus terus-menerus dibangun, diasah dan dihidup-hidupkan terus dalam setiap tindakan sehari-hari, harus menjadi jiwa, bahkan harus ditular-tularkan ke semua orang, semua lapisan, semua golongan, tanpa kecuali.

”Akhir-akhir ini sering kita mendengar berita terkait peredaran Napza. Ada acil warung menjual sabu-sabu. Ada kai-kai menjual pil zenith. Ada anak sekolah kecanduan permen yang ternyata mengandung napza. Ada remaja mabuk lem, sehingga sekarang para pedagang di paringin tidak mau lagi menjual atau menyediakan produk lem tersebut,’’ bebernya.

BACA JUGA: Susun Tata Ruang, Kabupaten Balangan Gandeng Universitas Brawijaya

Artinya, lanjut orang nomor satu di Bumi Sanggam ini, Narkotika, psiko-tropika dan zat adiktif lainnya (Napza) terus mencoba masuk lewat banyak sisi kehidupan dan menyasar semua golongan usia. Jika tidak

Lebih jauh dirinya menyampaikan, dari dulu hingga sekarang ada faktor yang sama pada peredaran Napza dalam masyarakat, yaitu faktor kehendak terhadap hal-hal yang instan. Mau dapat uang dengan cara singkat tanpa kerja keras. Mau mengatasi masalah dengan cara instan. Sedangkan pada sisi penyalah-gunaan, seringnya dilatar-belakangi oleh faktor kurangnya perhatian orang tua atau kurangnya dukungan emosional dari orang-orang dekat.

Khusus untuk penyalah-gunaan ini, menurut dia, saat ini masih didominasi oleh kalangan berusia produktif yang relatif masih muda.

”Ayo kita lawan Napza ini, kita semua juga tanpa bosan harus terus menyampaikan segala pengetahuan tentang bahaya napza, kepada orang-orang di lingkungan sekitar masing-masing, terutama anak-anak muda. Tanamkan pemahaman yang benar kepada mereka, agar dengan pemahaman itu mereka memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang kuat, serta dapat menentukan langkah yang benar, menghindari jalan yang tidak kita inginkan,’’ imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.